Kamis 17 Dec 2020 21:29 WIB

Liga Primer Setujui Pergantian Pemain yang Gegar Otak

Tim dapat mengganti pemain yang gegar otak tanpa mengurangi jatah tiga pergantian.

Red: Israr Itah

Foto: AP/John Walton/Pool PA

Pemain Arsenal David Luiz memegang handuk pada luka di kepalanya setelah bentrok dengan Raul Jimenez dari Wolverhampton Wanderers selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Arsenal dan Wolverhampton Wanderers di Stadion Emirates, London, Ahad, 29 November 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Liga Primer Inggris berharap memulai uji coba pergantian pemain akibat gegar otak saat pertandingan mulai Januari 2021.

Keputusan ini muncul dalam pertemuan perwakilan anggota klub pada Kamis (17/12), mengikuti persetujuan uji coba Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) pada tahun baru.

Baca Juga

Aturan baru berarti pergantian pemain dapat dilakukan secara permanen jika seorang pemain mengalami cedera kepala, bahkan jika semua pergantian telah digunakan. Untuk menghindari potensi penyalahgunaan aturan, tim lawan juga dapat melakukan perubahan pada waktu yang sama, seperti dikutip dari BBC.

Sebelumnya, IFAB mengatakan aturan ini untuk mencegah seorang pemain mengalami gegar otak lain selama pertandingan karena beberapa insiden cedera kepala dapat menimbulkan konsekuensi yang sangat serius. Aturan ini mengirimkan pesan yang kuat bahwa jika ragu, pemain yang mengalami benturan bisa ditarik, namun tak ada kerugian bagi tim pemainnya berkurang.

Aturan ini, kata IFAB, memprioritaskan kesejahteraan pemain, mengurangi tekanan pada personel medis untuk membuat penilaian cepat, dan mudah dioperasikan dan dapat diterapkan di semua level permainan. "Termasuk sebagian besar pertandingan sepak bola yang dimainkan tanpa dokter atau staf ahli medis yang tersedia di lokasi," kata IFAB dalam pernyataannya, dikutip dari Independent.

Baru-baru ini terjadi insiden benturan kepala horor antara Bek Arsenal David Luiz dan pemain Wolverhampton Wanderers Raul Jimenez. Nama kedua ditandu dan dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani operasi retak tulang kepala. Sementara Luiz masih bisa melanjutkan permainan, walaupun kemudian akhirnya diganti. Terus dimainkannya Luiz mengundang kecaman ke kubu Arsenal, terutama pelatih Mikel Arteta.

Dengan aturan baru menyikapi insiden serupa, pelatih bisa mengganti pemainnya di luar jatah tiga pergantian dalam satu pertandingan. Namun lawannya juga berhak mendapatkan hak pergantian pemain ekstra.

Sementara dalam pertemuan yang sama, klub-klub Liga Primer Inggris kembali menolak proposal pergantian lima pemain dalam satu pertandingan yang diusulkan tim-tim papan atas.