REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Sejumlah pemimpin Uni Eropa (UE) mengisolasi diri setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron dinyatakan positif Covid-19. Presiden Prancis menghadiri sejumlah acara penting dalam beberapa hari terakhir, termasuk KTT Uni Eropa.
Setelah diagnosisnya, beberapa pemimpin Eropa lainnya termasuk Perdana Menteri Spanyol mengatakan mereka akan mengisolasi diri. Demikian dilansir BBC Jumat (18/12).
Di antara mereka yang melakukan isolasi diri adalah kepala Dewan Eropa Charles Michel, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez, dan Sekretaris Jenderal OECD Angel Gurría. Semuanya bertemu dengan Presiden Macron pekan ini.
Sanchez telah dites negatif tetapi seperti Macron dirinya akan bekerja jarak jauh dari tempat karantina. Perdana Menteri Portugis António Costa, (59 tahun) telah membatalkan semua perjalanan resmi. Ia mengisolasi serta menunggu hasil tes usai makan siang di Paris dengan Presiden Macron pada Rabu (16/12).
Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo dan Perdana Menteri Luksemburg Xavier Bettel juga mengisolasi diri setelah berhubungan dengan presiden Prancis. Dalam pernyataannya, Bettel berharap Macron cepat sembuh. Perdana Menteri Irlandia Micheál Martin telah dites negatif untuk Covid-19 tetapi akan membatasi kontaknya, kata seorang juru bicara.
Presiden Prancis Emanuel Macron akan mengisolasi diri selama tujuh hari saat bekerja dari jarak jauh. "Presiden Republik ini telah didiagnosis positif Covid-19 hari ini," kata Istana Elysée, kantor Macron, pada Kamis (17/12) pagi.
Diagnosis dibuat setelah tes dilakukan pada permulaan gejala pertama. Istri presiden Prancis Brigitte Macron juga mengisolasi diri tetapi tidak memiliki gejala. Belum diketahui bagaimana Macron tertular virus itu. Namun kantornya mengatakan sedang mengidentifikasi kontak dekat yang dimilikinya.
Perdana Menteri Prancis Jean Castex (55 tahun) dan ketua parlemen Richard Ferrand (58 tahun) juga mengisolasi diri. Castex, yang tidak menunjukkan gejala apa pun dan telah dites negatif, akan memperkenalkan kebijakan vaksinasi Covid pemerintah di Senat pada Kamis. sekarang Menteri Kesehatan Olivier Véran yang melakukannya.
Prancis pekan ini mengakhiri lockdown nasional enam pekan, menggantikan tindakan tersebut dengan jam malam untuk membantu menangani kasus-kasus yang melonjak. Macron pekan lalu menghadiri pertemuan dua hari kepala negara Dewan Eropa yang berakhir pada Jumat.