REPUBLIKA.CO.ID, BERGAMO -- Hasil mengecewakan AS Roma saat melawan Atalanta membuat pelatih Paulo Fonseca murka dengan penampilan pemainnya. Khususnya pada laga babak kedua yang berlangsung di Stadion Atleti d'Azzuri, Senin (21/12) dini hari WIB tadi.
"Saya tidak mencari alibi. Tapi babak kedua kami bermain seperti anak-anak, itu bagaikan sosok pria dewasa melawan sekumpulan anak laki-laki," kata Fonseca kepada Sky Sport dikutip Football Italia, Senin (21/12).
Roma sempat dibawa melayang saat penyerang Edin Dzeko mencetak gol pembuka pada menit ketiga. Namun, situasi berganti i Giallorossi berada di bawah tekanan ketika interval kedua berjalan.
Hasilnya, tuan rumah Atalanta berhasil mencetak empat gol melalui Duvan Zapata, Robin Gosens, Luis Fernando Muriel, dan Josip Ilicic.
"Tim ini sangat lemah, tidak agresif, dan itu berakibat fatal melawan klub dengan permainan seperti Atalanta. Bukan fisik, ini lebih ke psikologis," sambung dia.
Roma merupakan salah satu tim favorit pemimpin empat besar klasemen Serie A Italia 2020/2021. Namun, tim asal ibu kota Italia tersebut kerap menelan hasil kurang memuaskan saat bertemu tim empat besar. Mereka bahkan menjadi klub papan atas yang sudah kemasukan gol sebanyak 21.
Untuk itu, pelatih berpaspor Portugal menegaskan anak asuhnya bisa mempertahankan agresi pun determinasi mereka saat bermain di atas lapangan. Jordan Veretout dan kolega dinilai tak bola kehilangan identitas dalam setiap laga yang dimainkan.
"Tanpa agresi, Anda tak dapat memenangkan jenis pertandingan apa pun. Tidak ada alasan untuk itu."
Saat ini Roma tetap berada di peringkat empat klasemen dengan perolehan angka 24 dari 13 pertandingan yang telah dimainkan. Mereka telah mengemas tujuh kemenangan, tiga hasil imbang, dan tiga kekalahan.
Sementara itu, raihan tiga poin membuat Atalanta naik dua peringkat ke posisi tujuh klasemen dengan berhasil mengoleksi 21 angka.