Senin 21 Dec 2020 07:15 WIB

Rivalitas Federer-Djokovic di Lapangan Tenis (1)

Federer dan Djokovic mengenang kembali persaingan dan perseteruan paling berkesan

Dokumentasi - Novak Djokovic (Kanan) dari Serbia dan Roger Federer dari Swiss berpose dengan trofi mereka di akhir pertandingan final tunggal putra US Open 2015 di USTA Billie Jean King, New York, Amerika Serikat (13/9/2015).
Foto: antara
Dokumentasi - Novak Djokovic (Kanan) dari Serbia dan Roger Federer dari Swiss berpose dengan trofi mereka di akhir pertandingan final tunggal putra US Open 2015 di USTA Billie Jean King, New York, Amerika Serikat (13/9/2015).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bintang tenis Roger Federer dan Novak Djokovic tak banyak bertemu pada musim tenis 2020, namun dengan total 50 pertemuan di salah satu persaingan olahraga paling produktif, keduanya terus menemukan cara baru untuk mendorong satu sama lain ke tingkat permainan yang lebih tinggi.

Federer dan Djokovic mengenang kembali persaingan mereka, perseteruan yang paling berkesan dan apa yang membuat pertandingan mereka begitu istimewa, mengingat pada musim 2020 keduanya terakhir bertemu di semifinal Australia Open bulan Januari 2020.

Setelah berulang kali berhadapan di panggung terbesar selama 14 tahun terakhir, sulit untuk menemukan dua petenis yang saling mengetahui permainan satu sama lain sebagaimana Djokovic dan Federer.

Jumlah pertandingan keduanya menjadi yang produkif kedua di era terbuka ATP, setelah pertemuan Djokovic-Rafael Nadal yang mencatatkan total 56 kali pertandingan.

Dalam sebuah wawancara yang dimuat di laman resmi ATP Tour, petenis Serbia Djokovic menuturkan pertemuannya dengan Federer adalah perjalanan yang mendebarkan selama bertahun-tahun.

"Setiap kali melangkah ke lapangan melawan dia, itu mendebarkan, namun juga sangat menyenangkan karena itu melebihi pertandingan itu sendiri. Ini melampaui olahraga," kata Djokovic.

Catatan menunjukkan bahwa mereka telah bertemu di semifinal atau final Grand Slam, ATP Masters 1000, dan ATP Finals dalam 18 dari 20 pertandingan terakhir mereka.

Dengan begitu banyak pertaruhan setiap kali mereka bertemu, setiap pertandingan memaksa petenis nomor satu dunia saat ini dan mantan nomor satu itu untuk memberikan yang terbaik dan mendorong kemampuan melampaui batas mereka.

Kedua juara dunia itu punya gaya permainan yang berbeda, Djokovic dengan daya jangkau pukulan yang luas dan Federer dengan kecakapan menyerangnya. Gaya pertandingan mereka menghasilkan situasi naik-turun, pukulan reli lama, dan pukulan menakjubkan lainnya di lapangan.

Federer menganggap Djokovic bisa bermain di semua permukaan dengan sangat baik. Dia selalu membawa level permainan tertentu, yang sangat tinggi, sehingga untuk mengalahkannya dibutuhkan kemampuan dan mental terbaik.

"Dia bergerak secara hebat, dan saya memiliki koordinasi yang baik, jadi kami cocok satu sama lain," petenis Swiss itu menyebutkan.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement