REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – KH Mutawakkil Alallah diusung sebagai kandidat Ketua Umum Majelis Ulama (MUI) Jawa Timur.
Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdhatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Anwar Manshur mengatakan pihaknya telah resmi mengajukan Kiai Mutawakkil sebagai bakal calon ketua Umum MUI Jatim periode 2020-2025.
"Saya yang meminta khusus Kiai Mutawakkil agar berkenan jadi Ketua Umum MUI Jatim," ujar Kiai Anwar Manshur dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (22/12).
Hal senada juga disampaikan Pengasuh Pesantren Bumi Sholawat Sidoarjo, KH Agoes Ali Masyhuri. Menurut dia, Keluarga Besar NU di Jawa Timur sepakat mengusulkan nama Kiai Mutawakkil Alallah menjadi Ketua Umum MUI Jatim.
“Ketua MUI Jatim sekarang ini sudah tiga periode, wis wayahe regenerasi, sosok paling lengkap untuk menggantikan tak ada yang lain, kecuali Kiai Mutawakkil,” ucap kiai yang biasa dipanggil Gus Ali tersebut.
Gus Ali menegaskan, kapasitas Kiai Mutawakkil tidak perlu diragukan lagi. Selain alim, menurut dia, sosok Kiai Mutawakkil juga sangat tawadhu, moderat, dan diterima semua kalangan. "Sangat layak. Beliau terbukti berhasil dan kompak memimpin NU di Jatim bersama Kiai Miftachul Akhyar, yang saat ini memimpin MUI Pusat," katanya.
Posisi MUI Jatim sangat strategis bagi harmoni kehidupan beragama dan berbangsa. Terlebih, MUI merupakan wadah berkumpulnya para ulama dan tokoh-tokoh Islam, dan periode ini, MUI Pusat dipimpin ulama terbaik dari Jawa Timur.
“Sudah seharusnya MUI Jatim dalam satu komando dengan MUI Pusat, saya sudah berkomunikasi dengan semua ulama di Jatim, dan sepakat dengan sosok Kiai Mutawakkil memimpin MUI Jatim,” jelas ulama kharismatik Jatim itu.
Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Timur akan menyelenggarakan Musyawarah MUI Provinsi Jawa Timur X Tahun 2020. Gawe besar ini akan dilaksanakan pada 22-23 Desember 2020 di Surabaya.
Karena acara diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19, maka Musyawarah MUI Provinsi Jawa Timur X Tahun 2020 dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat.
“Panitia akan melakukan cek suhu badan ketika peserta memasuki acara, selalu menggunakan masker di semua kegiatan, utamanya tangan dengan sering cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer, dan senantiasa menjaga jarak selama di hotel," dikutip dari surat edaran panitia.