REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya menutup destinasi wisata Situ Gede yang berlokasi di Kecamatan Mangkubumi, Selasa (22/12). Penutupan itu akan berlaku selama dua pekan ke depan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan mengatakan, penutupan destinasi wisata itu merupakan langkah untuk menekan kasus Covid-19. Sebab, Situ Gede merupakan salah satu tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan, apalagi saat liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Untuk sementara objek wisata (Situ Gede) ditutup dulu. Nanti akan kita evaluasi," kata dia, Selasa (22/12).
Ia mengatakan, penutupan Situ Gede diharapkan menjadi pengingat bagi masyarakat maupun wisatawan untuk lebih serius dalam menerapkan protokol kesehatan. Diharapkan, setelah nanti kembali dibuka, masyarakat yang datang ke Situ Gede dapat menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
"Mudah-mudahan selama dua pekan ke depan angka penyebaran Covid-19 dapat dikendalikan. Masyarakat juga lebih taat prokes. Kalau sudah mereda, kita buka lagi," kata dia.
Sebelumnya, Kapolresta Tasikmalaya, AKBP Doni Hermawan mengatakan, saat malam perayaan pergantian tahun, pihaknya akan melakukan penyekatan. Pos penyekatan itu akan mulai diaktivasi sejak sore hari. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi masyarakat yang akan ke Kota Tasikmalaya.
Doni menegaskan, segala bentuk kegiatan yang mengundang kerumunan massa. Tempat usaha seperti hotel dan kafe juga sudah diberi imbauan untuk tak mengadakan kegiatan saat malam tahun baru. Seperti diketahui, seluruh tempat usaha di Kota Tasikmalaya saat ini hanya diperbolehkan beroperasi sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. Selain itu, seluruh obyek wisata juga akan ditutup.
"Kalau ada yang memaksa merayakan, kita akan bubarkan," kata dia.