Senin 24 Apr 2023 17:04 WIB

Komentar Wisatawan Soal Situ Gede Tasikmalaya, Kebersihan Jadi Sorotan

Momen libur Lebaran ini tingkat kunjungan wisatawan ke Situ Gede meningkat.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Objek wisata Situ Gede, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (24/4/2023).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Objek wisata Situ Gede, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (24/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Wisatawan dari berbagai daerah mengunjungi objek wisata Situ Gede di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Keramaian wisatawan ini sudah terlihat sejak Ahad (23/4/2023) dan berlanjut pada Senin (24/4/2023).

Salah satu wisatawan yang berkunjung ke Situ Gede, Budi (38 tahun), mengaku datang bersama keluarganya untuk menikmati suasana di danau seluas sekitar 47 hektare itu. “Berlibur ke sini sekalian mudik,” kata warga asal Bandung yang mudik ke Tasikmalaya itu, Senin.

Liburan di Situ Gede menjadi pengalaman pertama bagi Budi. Ia menilai, pemandangan di Situ Gede terbilang bagus. Ada juga fasilitas untuk jalan-jalan di area situ dengan menggunakan perahu, serta tersedia bermacam jajanan.

Selain itu, Budi menilai, harga tiket masuk wisata Situ Gede cukup terjangkau, Rp 5.000 per orang. “Bagus mah bagus, tapi kebersihan kurang,” kata Budi.

Pengunjung lainnya, Indra (25), mengaku senang bisa kembali berlibur di Situ Gede Tasikmalaya. Apalagi, setelah sekitar tiga tahun tidak berkunjung, ada banyak perubahan di objek wisata yang berada di Kecamatan Mangkubumi itu.

“Saya sekalian mudik, jadi diajak ke sini. Penataan sudah bagus dibanding sebelumnya. Ada gazebo baru,” kata warga Bogor itu.

Menurut Indra, tiket masuk objek wisata Situ Gede juga relatif terjangkau. Selain itu, lokasinya juga terbilang mudah dijangkau dari kawasan perkotaan, sehingga dinilai cocok bagi wisatawan yang tak memiliki banyak waktu libur. 

“Kekurangannya hanya kebersihan, mungkin karena ramai dan kesadaran wisatawan juga masih kurang. Tempat buat duduk juga kurang,” kata Indra.

 

photo
Suasana di objek wisata Situ Gede, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (24/4/2023). - (Republika/Bayu Adji P)

 

Berdasarkan pantauan Republika, Senin, memang terlihat sampah berserakan di sejumlah titik. Namun, ada petugas yang membersihkan sampah itu.

Menurut pengelola objek wisata Situ Gede, Dudi Iskandar, pihaknya sudah mengantisipasi peningkatan jumlah wisatawan dengan menambah tempat sampah di area wisata. Namun, ada pengunjung yang dinilai kurang sadar soal kebersihan, sehingga masih ada sampah yang berserakan.

“Petugas di lapangan terus berupaya membersihkan. Kami juga mengimbau jaga kebersihan, agar semua nyaman,” kata Dudi.

Menurut Dudi, kunjungan wisatawan ke Situ Gede mulai meningkat sejak Ahad (23/4/2023). Hingga Senin ini, diperkirakan ada lebih dari seribu orang yang berwisata di Situ Gede. “Paling ramai sekarang. Dibandingkan hari biasa, peningkatannya bisa mencapai 50 persen,” ujar dia.

Dudi mengatakan, pada momen libur Lebaran ini harga tiket masuk wisata Situ Gede tidak mengalami kenaikan, masih tetap Rp 5.000 per orang.

Sementara untuk naik perahu, wisatawan akan dikenakan tarif tambahan. Biasanya setiap orang yang hendak naik perahu untuk berkeliling Situ Gede dikenakan tarif Rp 10 ribu.

Dudi memprediksi kunjungan wisatawan masih akan ramai hingga Selasa (25/4/2023). Apalagi, besok merupakan hari terakhir cuti bersama. “Perkiraan besok mungkin bagus (kunjungannya). Kalau cuaca memungkinkan, insyaallah, banyak (pengunjung),” kata dia.

Menurut Dudi, sejauh ini aktivitas wisata di Situ Gede masih terbilang kondusif. Belum ada kejadian yang tidak diinginkan. Namun, ia tetap mengimbau wisatawan agar selalu berhati-hati, terlebih bagi yang naik perahu untuk berkeliling Situ Gede.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement