REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan penggalangan dana atau fund raising di pasar modal akan mencapai Rp 180 triliun pada tahun depan. Hal ini sejalan dengan pemulihan ekonomi pada tahun depan.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan pihaknya sudah melakukan identifikasi jumlah perusahaan yang akan masuk pasar modal dalam rangka melakukan penggalangan dana.
"Ini yang kami agak optimistis di pasar modal bisa mencapai raising fund di pasar modal itu Rp 150 sampai Rp 180 triliun," ujarnya saat acara Outlook Perekonomian Indonesia Meraih Peluang Pemulihan Ekonomi 2021, Selasa (22/12).
Menurutnya target di atas bisa terealisasi asal tak ada lagi gejolak pada tahun depan, misalnya saja gelombang kedua (second wave) virus Corona.
"Dan ini semua tentunya dengan asumsi memang tidak ada new surprise, mudah-mudahan tidak ada second wave, atau third wave, sudah tidak ada new surprise-surprise yang lain," ucapnya.
Dia juga menjelaskan kinerja pasar modal sudah menunjukkan indikator terjadinya pemulihan dari pandemi Covid-19. Hal itu terlihat dari indeks harga saham gabungan (IHSG).
"Pasar modal mulai positif bahkan angka terakhir 18 Desember (IHSG) ditutup pada 6.104,3, naik signifikan pada Desember sebesar 8,76 persen,” ucapnya.