Selasa 22 Dec 2020 21:22 WIB

Wali Kota Depok Kampanyekan Iman-Imun Lawan Covid-19

Iman imun dikampanyekan wali kota depok.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Muhammad Hafil
Wali Kota Depok Kampanyekan Iman-Imun Lawan Covid-19. Foto:   Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Wali Kota Depok Kampanyekan Iman-Imun Lawan Covid-19. Foto: Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK--Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengkampanyekan protokol kesehatan untuk melawan pandemi Covid-19 di Indonesia. Salah satu strategi yang digencarkan adalah Iman dan Imun atau (2 I).

"Kita sudah melakukan 3T yakni pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment) maupun Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak (3M). Kepatuhan protokol kesehatan tersebut juga harus dilengkapi pula dengan iman," ujar Idris dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (22/12).

Baca Juga

Menurut Idris, strategi tersebut jika dijalankan dengan patuh oleh masyarakat, maka peningkatan kasus Covid-19 bisa ditekan. Nantinya bersama dengan para pemuka agama di Kota Depok pihaknya akan melakukan peningkatan spiritualitas kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Semua agama harus meningkatkan keimanan bahwa harus yakin pandemi ini bisa terlewati. Pandemi merupakan cobaan dari Allah SWT yang harus dihadapi dengan kerja keras. Inilah bentuk ikhtiar kita sebagai manusia. Masyarakat harus bersabar dalam menghadapi musibah," jelasnya.

Dia menambahkan, untuk peningkatan imun yakni dengan olahraga teratur. Istirahat cukup maupun hati yang harus gembira. "Saya meyakini manakala metode kewajiban menjaga keamanan dengan mematuhi protokol kesehatan. Dan wajib meningkatkan keimanan serta imunitas maka besar peluang untuk terhindar dari Covid-19," pungkas Idris.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement