REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Penyelenggara Olimpiade Tokyo mendesain ulang seremoni pembukaan dan penutupan Olimpiade tahun depan,
Tim kreatif baru ini dipimpin oleh Hiroshi Sasaki, yang sebelumnya merupakan salah satu dari tujuh direktur penanggung jawab seremoni pembukaan dan penutupan.
Sasaki mengatakan, timnya sekarang ini sedang merancang jadwal ketat guna mengubah rencana upacara secara "sederhana" saja.
"Kondisinya cukup sulit ... Tapi pada tahap ini, sejujurnya kemajuan belum bisa dibuat," kata Sasaki dalam konferensi pers dan dikutip dari Reuters.
Olimpiade yang semula dijadwalkan dimulai musim panas ini terpaksa ditunda satu tahun karena pandemi virus corona. Pandemi telah mengganggu kalender olahraga internasional.
Sejak itu, penyelenggara dan pejabat pemerintah setempat mencari cara untuk memangkas biaya, menyederhanakan Olimpiade dan melindungi para atlet serta penonton. Namun demikian, masih ada keraguan tentang kelayakan mengadakan acara global berskala besar karena pandemi masih terus berkecamuk.
Meskipun pihak yang merencanakan seremoni itu tidak menjelaskan secara rinci, Sasaki menggambarkan upacara tersebut sebagai kesempatan menunjukkan kepada dunia pesan "terobosan atau harapan" selama pandemi.
Pada Selasa, penyelenggara mengatakan bahwa mereka menghabiskan 900 juta dolar AS untuk langkah-langkah antisipasi menghentikan penyebaran virus corona di Olimpiade tahun depan.