Kamis 24 Dec 2020 23:15 WIB

Sikap Rasulullah SAW Bila Kafir Ucapkan La Ilaha Illallah 

Rasulullah SAW melarang Muslim bunuh kafir bila ucapkan syahadat

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Rasulullah SAW melarang Muslim bunuh kafir bila ucapkan syahadat. Rasulullah SAW (ilustrasi)
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Rasulullah SAW melarang Muslim bunuh kafir bila ucapkan syahadat. Rasulullah SAW (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kalimat la Ilaha Ilallah merupakan bentuk kesaksian umat manusia yang mengakui ke-Esa-an Allah SAW untuk masuk Islam. Rasulullah pun melarang umat Islam untuk membunuh orang kafir yang telah mengucapkan kalimat suci ini, meskipun sebelum masuk Islam ia telah mencelakakan umat Islam.

Dalam buku “115 Kisah Menakjubkan dalam Kehidupan Rasulullah SAW”, Fuad Abdurahman menceritakan bahwa ada seorang sahabat bernama Al-Miqdad ibn Al-Aswad yang bertanya kepada Rasulullah SAW: 

Baca Juga

عن المقداد بن الأسود أنه أخبره أنه قال يا رسول الله أرأيت إن لقيت رجلا من الكفار فقاتلني فضرب إحدى يدي بالسيف فقطعها ثم لاذ مني بشجرة فقال أسلمت لله أفأقتله يا رسول الله بعد أن قالها قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لا تقتله قال فقلت يا رسول الله إنه قد قطع يدي ثم قال ذلك بعد أن قطعها أفأقتله قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لا تقتله فإن قتلته فإنه بمنزلتك قبل أن تقتله وإنك بمنزلته قبل أن يقول كلمته التي قال

“Ya Rasulullah, bagaimana pendapat Tuan jika aku bertemu dengan orang kafir lalu ia menentangku, lalu ia menebas salah satu tanganku dengan pedang hingga putus, kemudian ia ia berlindung dari seranganku di balik sebatang pohon seraya berkata, ‘Aslamtu (aku berislam). Apakah boleh aku membunuhnya, setelah ia mengucapkan kata-kata tersebut?” Rasulullah SAW menjawab, “Jangan membunuhnya”.

Al-Miqlal belum puas dengan jawaban Rasulullah yang seperti itu, lalu ia mengatakan, “Ya Rasulullah, namun ia telah menebas salah satu tanganku, lalu mengucapkan kata-kata masuk Islam. Bolehklah aku membunuhnya?”

Rasulullah kembali menegaskan, “Jangan membunuhnya! Jika kau membunuhnya maka ia berada dalam kedudukanmu sebelum kau membunuhnya. Dan kau berada dalam kedudukannya sebelum ia mengucapkan kata-kata masuk Islam.” 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement