REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Saat ini, pabrikan masih berupaya untuk dapat mengakhiri 2020 dengan penjualan sebanyak mungkin pada Desember. Mengingat, pabrikan terus berupaya untuk memanfaatkan momentum pemulihan pasar selama pandemi lewat sejumlah promo akhir tahun.
Sembari terus mendongkrak pasar tahun ini, Suzuki telah mengungkap proyeksi soal pasar pada tahun depan. Berdasar kajian pasar, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) melihat pasar 2021 mampu mencatat penjualan yang lebih tinggi dibanding tahun ini. Suzuki pun menargetkan pangsa pasar 13 persen pada 2021.
4W Marketing Director PT SIS, Donny Saputra mengatakan, Suzuki memperkirakan total penjualan seluruh brand pada 2021 berada pada level 750 ribu unit. Artinya, Suzuki meyakini bahwa total penjualan tahun depan mampu berada di atas catatan tahun ini yang berada pada kisaran 500 ribu hingga 600 ribu unit.
Forecast itu didasari oleh pertumbuhan pasar yang telah terlihat pada beberapa bulan terakhir ini. Oleh karena itu, Suzuki juga telah merasa diri untuk mengungkap soal target panjualan pada tahun depan.
"Pada 2021, kami mamatok capaian target market share pada level 13 persen. Target itu kami tingkatkan dibanding target kami pada tahun ini yang dipatok pada level 12 persen," kata Donny kepada Republika.co.id beberapa waktu lalu.
Rasa percaya diri untuk meningkakan target itu pun didasari oleh capaian marketshare pada tahun ini. Menurutnya, market share Suzuki per November 2020 terbukti mampu melebihi target. Karena, pada periode tersebut, total pangsa pasar Suzuki tercatat mencapai angka 12,5 persen.
Nah, demi dapat terus meningkatkan market share, Suzuk juga telah menyiapkan beragam upaya dalam menghadapi tantangan pasar pada 2021.
"Kami telah menyiapkan tiga strategi yang akan dilakukan pada tahun depan. Pertama, meningkatkan pelayanan kepada konsumen, memperkuat lini produk dan operasional penjualan serta fokus untuk memasarkan produk yang diproduksi di dalam negeri," ujarnya.
Lewat seluruh strategi itu, Suzuki pun yakin target penjualan pada 2021 dapat tercapai. Dengan begitu, maka pabrikan Jepang itu pun sekaligus berperan dalam pencapaian pemulihan pasar yang sempat dihantam oleh pandemi sejak Maret 2020.