REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY masih mempertimbangkan terkait opsi untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono mengatakan, Pemprov akan mengkaji konsekuensi jika diterapkan PSBB ini.
"Karena dengan PSBB harus kita pertimbangkan implikasinya. Tentu akan ada dampak atau risiko (jika PSBB diterapkan)," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (29/12).
Sultan mengaku akan melihat perkembangan Covid-19 di DIY dan terus melakukan langkah dalam pendisiplinan masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. "Nanti akan ada rapat. Nanti kita lihat perkembangannya seperti apa, apakah mendisiplinkan masyarakat itu masih punya ruang," ujarnya.
Selain itu, Sultan menyebut penambahan tempat tidur isolasi di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 juga dilakukan. Hal ini mengingat kenaikan kasus Covid-19 di DIY terus terjadi dengan signifikan dan membuat tempat tidur isolasi yang tersedia berkurang.
"Kita kan sudah minta (RSPAU) Hardjolukito untuk menambah 100 (tempat tidur). Dan tiap kabupaten/kota kita minta juga menambah, semoga menurun lah (kasus Covid-19 di DIY)," jelas Sultan.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana mengatakan, opsi PSBB perlu dilakukan mengingat lonjakan kasus yang terus terjadi. Bahkan, kasus baru Covid-19 mencapai lebih dari 200 kasus baru per hari.
"Kita mesti ambil langkah-langkah yang extraordinary, tidak bisa kita biarkan seperti ini saja. Kami mengusulkan pada Gubernur DIY mungkin kta perlu mempertibangkan opsi PSBB," kata Huda.