Kamis 31 Dec 2020 09:21 WIB

Jelang Pergantian Tahun, MUI: Mari Kita Tobat

Umat diajak memohon pertolongan kepada Allah terlebih agar pandemi berakhir.

Rep: Andrian Saputra/ Red: A.Syalaby Ichsan
Di Dzikir Nasional Republika, Kiai Cholil minta generasi muda lebih religius. Foto: Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI - KH Cholil Nafis
Foto: Putra M Akbar/Republika
Di Dzikir Nasional Republika, Kiai Cholil minta generasi muda lebih religius. Foto: Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI - KH Cholil Nafis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Kaum Muslimin diharapkan dapat mengisi pergantian tahun baru 2020 ke 2021 dengan bermuhasabah diri. Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH M Cholil Nafis mengajak setiap Muslim untuk menjadikan momentum tahun baru sebagai renungan atas bertambahnya umur dan semakin dekatnya kepada kematian untuk mempertanggungjawabkan segala amal perbuatan kepada Allah.

Menurut dia, pergantian tahun baru lebih bermakna dengan mengevaluasi diri dari segala kesalahan yang pernah di perbuat dan memperbaikinya. Selain itu menyiapkan langkah-langkah untuk meningkatkan pencapaian atau prestasi yang telah berhasil ditorehkan. Kiai Cholil juga mengajak umat Islam untuk bertaubat dan memohon pertolongan kepada Allah terlebih agar pandemi Covid-19 dapat segera berakhir. 

"Maka kita taubat dari seluruh kesalahan kesalahan itu. Dan kita tingkatkan pada 2020 pada berupa  kebaikan-kebaikan,    sehingga kita menjadikan hari esok lebih baik dari pada hari ini. Dan hari ini lebih baik dari hari kemarin. Karenanya kita perlu bikin resolusi 2021 apa yang hendak kita capai. Apa yang hendak kita raih, menentukan tujuan kemudian kita lakukan bagaimana cara-cara mencapainya. Tapi ingat semua dengan keiskhlasan dan semua cita-cita itu adalah untuk kita tanam yang kelak akan dipetik dihadapan Allah di akhirat nanti," kata Kiai Cholil kepada Republika.co.id pada Rabu (30/12). 

Meski Pandemi Covid-19 masih membayang-bayangi di tahun 2021, namun kiai Cholil mengajak masyarakat untuk tetap optimis. Ia menilai masyarakat sudah mulai terbiasa menerapkan kebiasaan pola hidup baru sesuai standar protkol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Karena itu ia berharap setiap anak bangsa terus melangkah dan lebih memberikan manfaat kebaikan bagi sesama di tahun depan. 

"Mudah-mudahan kita bisa memperbaiki diri di 2021. Saat pandemi sekarang ini barangkali kita sudah punya cara dan sudah terbiasa dengan kehidupan yang baru ini, beberapa hal sudah kita lakukan, perubahan-perubahan seperti halnya interaksi sosial dan juga pola kerja kita. Oleh karena itu di 2021 tentu adalah cara baru hidup kita meraih sukses, cara baru kita melakukan kebaikan, memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement