REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional II Sumatera Barat akan mengaktifkan lagi dua kereta tujuan Bandara Internasional Minangkabau (BIM). KA menuju BIM dihentikan sejak April 2020 lalu saat momentum Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Mulai Januari 2021 pilihan transportasi kereta api bagi masyarakat Sumatera Barat menuju BIM semakin bertambah demgan dioperasikannya kembali KA Minangkabau Ekspress dan KA Lembah Anai," kata Humas PT KAI Divre II Sumbar Ujang Rusen Permana, Kamis (31/12).
Kedua kereta api dengan tipe railbus tujuan BIM itu adalah KA Minangkabau Ekspress tujuan Padang-BIM dan sebaliknya serta KA Lembah Anai tujuan Kayu Tanam-BIM dan sebaliknya. Setiap harinya KA Minangkabau Ekspress akan melayani 12 perjalanan dengan harga tiket Rp 10.000 dan KA Lembah Anai sebanyak 6 perjalanan dengan harga tiket Rp 3.000.
Rusen menyebut pengoperasian kembali kedua kereta api itu dilakukan PT KAI Divre II Sumbar menindaklanjuti surat dari Direktorat Jendral Perkeretaapian No.KA.204/B.781/DJKA/2020 perihal Pelaksanaan KA Perintis Tahun Anggaran 2021.
PT KAI berharap beroperasinya dua kereta api tujuan BIM itu dapat menumbuhkan minat masyarakat Sumbar untuk memilih moda transportasi kereta api yang sejak Agustus lalu hanya memiliki satu pilihan yaitu KA Lokal Sibinuang tujuan Padang-Pariaman-Naras.
“Bulan Agustus lalu, Divre II telah mengaktifkan KA Lokal Sibinuang rute Padang-Pariaman-Naras. Sehingga pada tahun 2021 akan ada 3 KA yang beroperasi melayani masyarakat Sumatera Barat,” ujar Rusen.
Selain pengaktifan kembali dua kereta api tujuan BIM, pada 1 Januari 2021 pembelian tiket di Divre II Sumbar hanya bisa dilakukan melalui KAI access mulai H-7 keberangkatan.
Loket penjualan langsung hanya melayani pembelian mulai 3 jam sebelum keberangkatan. PT KAI Divre II Sumbar tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat agar tidak menciptakan klaster penularan covid-19 baru. Calon penumpang diwajibkan memakai masker dengan suhu tubuh tidak lebih dari 37,3 derajat celcius serta menjaga jarak.
Ikuti Whatsapp Channel Republika