REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta jajaran PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk mempercepat jarak tempuh Kereta Bandara menjadi lebih cepat. Saat ini, Kereta Bandara dari Stasiun Manggarai di Jakarta Selatan menuju Bandara Soekarno-Hatta di Kota Tangerang, Banten, dengan jarak 38 kilometer (km) menelan waktu 56 menit.
Dari Stasiun Manggarai, Kereta Bandara juga berhenti mengangkut penumpang di Stasiun BNI City di Jakarta Pusat, Stasiun Duri di Jakarta Barat, dan Stasiun Batuceper di Kota Tangerang. Begitu pun sebaliknya dari Stasiun Bandara Soekarno-Hatta bakal berhenti di tiga stasiun tersebut. Untuk tiket ditetapkan Rp 70 ribu per penumpang dengan di jam tertentu tiket didiskon menjadi Rp 35 ribu per penumpang.
Erick menganggap, waktu tempuh itu kurang efektif untuk menarik calon penumpang pesawat menggunakan Kereta Bandara. Dia pun mendorong PT KAI mempersingkat jarak tempuh agar Kereta Bandara menjadi pilihan utama transportasi publik.
"Bapak itu besok ngerasain nyaman gak? Kalau bapak ibu gak nyaman, jangan mikirin orang akal nyaman, udah gitu aja. Kita mesti kerja pakai hati, kita mesti rasain sendiri," kata Erick kepada manajemen PT KAI di sela menjajal Skytrain Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten dikutip Jumat (3/1/2025).
Menurut Erick, jika perjalanan bisa dipercepat maka Kereta Bandara bisa menjadi opsi utama penumpang dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta. "Kita sedang berhitung apakah waktu tempuh bisa dipersingkat menjadi 40 menit atau bahkan 35 menit. Konektivitas antara bandara dan pusat kota harus benar-benar terintegrasi, agar layanan ini menjadi pilihan utama masyarakat," ujar Erick.
Dia pun memberi waktu PT KAI enam bulan ke depan untuk merealisasikan ide tersebut. Erick menyebut, percepatan waktu tempuh menjadi komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas transportasi publik yang mendukung efisiensi dan kenyamanan penumpang.
"Saya rasa enam bulan cukup untuk merealisasikan rencana ini. Nanti, enam bulan lagi akan kita evaluasi dan tagih progresnya," ujar mantan presiden Inter Milan tersebut.
Kementerian BUMN terus berupaya meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan transportasi publik bagi penumpang Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Erick mendorong PT KAI dan holding BUMN aviasi dan pariwisata, InJourney, untuk bersinergi dalam meningkatkan pelayanan kereta bandara sebagai moda transportasi yang efektif dan efisien menuju pusat Kota Jakarta.
"Tadi ada kesepakatan antara KAI dan InJourney Airports untuk memaksimalkan konektivitas dari Terminal Bandara Internasional Soekarno-Hatta melalui kereta bandara. Harapannya, layanan ini bisa melayani 10 juta penumpang per tahun, atau sekitar 20 persen dari total penumpang bandara yang mencapai 56 juta per tahun," kata Erick.