Jumat 01 Jan 2021 16:26 WIB

Bangkok Tutup Seluruh Sekolah Selama Dua Pekan

Sekolah ditutup untuk mengendalikan penyebaran Covid-19.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
 Siswa duduk di meja dengan lembaran plastik yang disiapkan untuk memastikan jarak sosial selama hari pertama sekolah, untuk mencegah penyebaran virus corona, di Wat Pichai School di Bangkok, Thailand, 01 Juli 2020. Sekolah Thailand dibuka kembali secara nasional pada 01 Juli 2020 tetapi akan mempertahankan beberapa batasan seperti jarak sosial dan penggunaan masker wajah.
Foto: EPA-EFE/RUNGROJ YONGRIT
Siswa duduk di meja dengan lembaran plastik yang disiapkan untuk memastikan jarak sosial selama hari pertama sekolah, untuk mencegah penyebaran virus corona, di Wat Pichai School di Bangkok, Thailand, 01 Juli 2020. Sekolah Thailand dibuka kembali secara nasional pada 01 Juli 2020 tetapi akan mempertahankan beberapa batasan seperti jarak sosial dan penggunaan masker wajah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Pemerintah Kota Bangkok, Thailand, akan menutup semua sekolah selama dua pekan setelah liburan Tahun Baru. Hal itu bertujuan mengendalikan gelombang baru kasus Covid-19 di sana.

"Kami mulai mendeteksi kasus baru yang terkait dengan pelajar dan bisnis jasa lainnya. Karena itu kami memutuskan untuk menutup lebih banyak tempat," kata juru bicara Administrasi Metropolitan Bangkok Pongsakom Kwanmuang pada Jumat (1/1).

Baca Juga

Semua sekolah, termasuk tempat penitipan anak dan manula, pusat prasekolah akan ditutup mulai 4 hingga 17 Januari. Sementara fasilitas umum seperti taman hiburan, taman bermain, pemandian umum, dan panti pijat ditutup mulai Sabtu (2/1).

Pongsakom mengungkapkan, Bangkok pun sedang mempertimbangkan pembatasan makan di restoran. Namun hal itu bakal diputuskan setelah berdiskusi dengan satgas Covid-19 pemerintah pada Sabtu.

Thailand melaporkan 279 kasus baru Covid-19 pada Jumat. Sebagian besar kasus terkait dengan sekelompok pekerja migran di provinsi Samut Sakhon selatan Bangkok. Selain itu, kasus baru terdeteksi pula dengan tempat perjudian ilegal di provinsi timur Rayong.

Klaster baru tersebut mulai menyebar ke Bangkok. Hal itu yang menyebabkan Pemerintah Kota Bangkok memperketat langkah-langkah guna mengekang penyebaran virus.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement