Ahad 03 Jan 2021 13:33 WIB

Ini Penyebab Terjadinya Penumpukkan di IGD RSUD dr. Soetomo

RSUD dr. Soetomo membantah pasien Covid-19 dan non tercampur di IGD.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ratna Puspita
[Ilustrasi] Ruang Isolasi Khusus (RIK) di RSUD dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur.
Foto: Antara/Moch Asim
[Ilustrasi] Ruang Isolasi Khusus (RIK) di RSUD dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soetomo Surabaya Pesta Parulian Maurid Edwar mengklarifikasi adanya penumpukan pasien Covid-19 di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit setempat. Menurutnya, adanya antrean karena pasien yang masuk rumah sakit tersebut membutuhkan waktu untuk proses pemindahan pasien sebelum dimasukkan ke dalam ruang perawatan.

“Informasi IGD tercampur (antara pasien Covid-19 dan non Covid-19) itu tidak benar. Hanya memang untuk memastikan harus dilakukan tes dulu. Misalnya tes cepat antigen (bagi pasien terindikasi Covid-19 atau tidak) saja butuh waktu 30-45 menit,” kata Pesta dikonfirmasi Ahad (3/1).

Baca Juga

Mengingat masih dalam suasana pandemi Covid-19, Pesta memastikan protokol kesehatan di rumah sakit tersebut dijalanlan sscara ketat. Misalnya, perawat maupun dokter yang melakukan pemeriksaan harus menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

Kemudian, ia mengatakan, apabila ada pasien dengan gejala kritis maka harus dibantu peralatan. Khusus pasien yang telah dinyatakan terpapar Covid-19, kata dia, harus diantar ke kamar isolasi menggunakan mobil ambulance khusus dengan supir yang juga menggunakan hazmat.

Terkait adanya puluhan tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 di RSUD dr. Soetomo, Pesta enggan menanggapinya. “Soal nakes (tenaga kesehatan) terinfeksi boleh-boleh saja hanya harus ditelaah apakah terpapar di rumah sakit, di rumah, atau di jalan sehingga upaya kami setiap hari melakukan tracing,” ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement