Pengrajin memindahkan tempe buatannya di salah satu Sentra Produksi Tempe, Utan Panjang, Jakarta, Ahad (3/1). (FOTO : Prayogi/Republika.)
Pengrajin tempe membaca edaran rencana mogok dagang di salah satu Sentra Produksi Tempe, Utan Panjang, Jakarta, Ahad (3/1). (FOTO : Prayogi/Republika.)
Pengrajin tempe beraktivitas di salah satu Sentra Produksi Tempe, Utan Panjang, Jakarta, Ahad (3/1). (FOTO : Prayogi/Republika.)
Pengrajin tempe beraktivitas di salah satu Sentra Produksi Tempe, Utan Panjang, Jakarta, Ahad (3/1). (FOTO : Prayogi/Republika.)
Pengrajin tempe beraktivitas di salah satu Sentra Produksi Tempe, Utan Panjang, Jakarta, Ahad (3/1). (FOTO : Prayogi/Republika.)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengrajin mengerjaka memprotes lonjakan harga kedelai impor yang mencapai Rp 9.500 per kilogram dari harga normal Rp7.200 per kilogram. Sejumlah produsen tahu dan tempe di Jabodetabek menggelar aksi mogok dagang pada 1 s/d 3 Januari 2021.
Mereka meminta pemerintah untuk membuat skema tata niaga kedelai yang saling menguntungkan demi menjaga stabilitas harga untuk kenyamanan pelaku UKM tersebut yang jumlahnya cukup besar.
sumber : Republika
Advertisement