REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Salah satu pengrajin tahu yaitu pabrik tahu NJ di Jalan Terusan Pasirkoja, Kota Bandung, Jawa Barat, akhirnya menaikkan harga penjualan tahu akibat kenaikan harga bahan baku kacang kedelai yang mencapai Rp 9.400. Selain itu, para pengrajin tahu kesulitan untuk memperoleh bahan baku tersebut.
Kepala Produksi Pabrik Tahu NJ, Hana Hadiana mengungkapkan kenaikan harga kacang kedelai yang signifikan berdampak kepada produksi tahu. Menurutnya, pihaknya kesulitan untuk melakukan produksi secara normal.
"Ya berdampak banget, berdampaknya buat produksi agak susah, kan kenaikannya agak lumayan besar. Kenaikannya sudah dari kemarin kan Rp 6.800 sekarang Rp 9.400," ujarnya di Pabrik Tahu NJ, Senin (4/1).
Ia mengatakan salah satu strategi yang dilakukan adalah menaikkan harga tahu agar tidak mengalami kerugian. Menurutnya, keputusan menaikkan harga tahu belum dapat menutupi ongkos produksi. Selain itu, apabila dinaikan terlalu tinggi maka para pembeli diperkirakan enggan membeli tahu.
"Mulai hari ini sudah kita naikin, sekarang yang tadinya Rp 400 kita naikin Rp 500, yang tadinya Rp 700 jadi Rp 800, yang tadinya Rp 325 jadi Rp 375, hampir kita naikan 18 persen," katanya.
Ia mengungkapkan, seluruh tahu yang diproduksi didistribusikan di wilayah Jabodetabek. Namun begitu, menurutnya belum seluruh pasar mengambil pasokan tahu di Pabrik NJ.
Menurutnya, pada kondisi normal jumlah tahu yang diproduksi mencapai 3 ton sedangkan saat ini baru mencapai 1 ton. Ia melanjutkan, pihaknya sedikit kesulitan memperoleh bahan baku kacang kedelai.
"Memang agak susah, biasanya kan agak cepat, kalau sekarang agak telat itu juga harus nyari kemana-mana," katanya. Ia menambahkan, pihaknya berharap agar harga kedelai normal.
"Kalau bahan baku kita ngambil dari importir, kedelai lokal tidak ada, kita cari ke importir ini ke importir ini," katanya.