REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut mengajukan 6.563 dosis vaksin Covid-19 kepada Kementerian Kesehatan. Vaksin itu rencananya diutamakan untuk tenaga kesehatan (nakes).
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani mengatakan jumlah pengajuan vaksin tersebut memang disesuaikan dengan jumlah nakes di Kabupaten Garut. "Seluruhnya 6.563 (yang diajukan)," kata dia saat dikonfirmasi Republika.co.id, Senin (4/1).
Kendati demikian, ia belum bisa memastikan jumlah yang akan dipenuhi pemerintah pusat. Kabupaten Garut hingga saat ini belum menerima distribusi vaksin Covid-19 tahap pertama. "Belum sampai ke Garut," kata dia.
Meski begitu, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut telah menyiapkan rencana cadangan jika vaksin yang diterima pada tahap pertama tak sesuai pengajuan. Leli mengatakan akan mendahulukan nakes yang langsung menangani pasien Covid-19 untuk divaksinasi.
Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat (Jabar) sebelumnya memastikan wilayahnya segera mendapatkan vaksin Sinovac tahap pertama. Distribusinya dilepas secara resmi Kementerian Kesehatan pada Ahad (3/1).
Menurut Ketua Harian Satgas Covid-19 Jabar Daud Ahmad, vaksin tahap pertama tersebut dijadwalkan diterima Dinas Kesehatan Jabar pada Selasa (5/1).
“Vaksin tahap pertama kurang lebih 38 ribu dosis untuk tenaga kesehatan, pengiriman rencananya tanggal 5 Januari,” ujar Daud saat dihubungi, Senin (4/1).
Daud mengatakan, dari 1,2 juta dosis untuk nasional, Jabar mendapat alokasi sebanyak 97.080 dosis. Tahap pertama akan didistribusikan 38.400 dosis. Sementara untuk tahap kedua akan didistribusi 58.680 dosis.
"Pengirimannya (tahap kedua) masih dikonfirmasi,” katanya.