Kamis 07 Jan 2021 12:02 WIB

Cegah Penyebaran Covid-19, Masjid di London Timur Ditutup

Masjid di London Timur ditutup untuk mencegah penyebaran covid-19.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Cegah Penyebaran Covid-19, Masjid di London Timur Ditutup. Foto:  Kubah masjid berlafaskan Allah (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Cegah Penyebaran Covid-19, Masjid di London Timur Ditutup. Foto: Kubah masjid berlafaskan Allah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pengurus Masjid London Timur (ELM) menutup segala aktivitas ibadah guna mencegah penyebaran virus corona jenis baru 2019 (Covid-19) mulai, Kamis (7/1). Namun demikian pengurus masjid akan meninjau kebijakan itu setelah dua pekan ke depan.

Dilansir di 5 Pillars UK, Kamis (7/1), perwakilan ELM menyatakan bahwa keputusan tersebut tidak bisa dianggap enteng. Tetapi seperti pada bulan Maret tahun lalu, kata dia, ketika ELM dan banyak masjid lain ditutup bahkan sebelum pemerintah mengumumkan penguncian nasional, pihak masjid tetap menempatkan keselamatan jamaah, staf, dan relawan.

Baca Juga

“Ini atas keinginan kuat kami untuk mempertahankan ibadah dan keselamatan jiwa kami,” kata perwakilan ELM.

Keputusan penutupan aktivitas di ELM disebut telah diambil setelah berkonsultasi dengan ulama senior, imam besar, dan ulama negara. Dalam Islam, pelestarian hidup adalah yang paling penting dan prinsip yang mengatur kunci yang digunakan untuk merumuskan aturan dalam Syariah. Hal itu sebagaimana yang terjadi di sini.

ELM pun mengimbau kepada keluarga Muslim untuk berdoa bersama di rumah namun demikian ELM akan terus menyiarkan ceramah melalui situs website dan media sosialnya. “Namun kami tetap menjaga layanan penting yang kami pastikan tetap berjalan, seperti pengiriman bank makanan, pemberian nasihat, serta konseling,” ujarnya.

Dia menyebut layanan pemakaman juga akan tetap beroperasi meskipun sholat jenazah yang diadakan oleh keluarga dan teman akan dibatasi hingga 30 orang sesuai dengan aturan lockdown.

Pada awal pekan ini, Perdana Menteri Inggris mengumumkan penguncian nasional dan menginstruksikan orang untuk tinggal di rumah untuk membantu mengendalikan Covid-19.

Keputusan tersebut menyusul peningkatan pesat dalam infeksi, penerimaan rumah sakit, dan tingkat kasus di seluruh negeri. Yakni engan rumah sakit sekarang berada di bawah tekanan lebih daripada yang mereka alami di titik lain selama pandemi.

Lonjakan drastis dalam kasus ini telah dikaitkan dengan varian baru Covid-19, yang sekarang telah dikonfirmasi oleh para ilmuwan antara 50 dan 70 persen lebih dapat ditularkan. Pedoman baru pemerintah menyatakan bahwa publik dapat menghadiri tempat ibadah untuk suatu kebaktian, meskipun orang tidak boleh bergaul dengan siapa pun di luar rumah tangga mereka atau mendukung gelembung. Mereka juga harus menjaga jarak sosial yang ketat setiap saat.

“Sebagian besar masjid besar di seluruh Inggris tetap terbuka untuk sholat jamaah dan individu dengan pembatasan ketat,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement