Jumat 08 Jan 2021 13:18 WIB

Inggris Perpanjang Larangan Masuk Wisatawan dari 11 Negara

Wisatawan dari 11 negara Afrika bagian selatan dilarang masuk ke Inggris

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Penumpang melewati sederetan toko dan restoran di Bandara Heathrow, Inggris. Wisatawan dari 11 negara Afrika bagian selatan dilarang masuk ke Inggris. Ilustrasi.
Foto: EPA
Penumpang melewati sederetan toko dan restoran di Bandara Heathrow, Inggris. Wisatawan dari 11 negara Afrika bagian selatan dilarang masuk ke Inggris. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BENGALURU - Inggris pada Kamis (7/1) mengatakan akan memperpanjang larangan masuk untuk wisatawan dari negara-negara Afrika wilayah selatan. Langkah ini dilakukan untuk mencegah penyebaran varian baru Covid-19 yang diidentifikasi di Afrika Selatan.

Pembatasan akan mulai berlaku pada Sabtu dan tetap berlaku selama dua pekan. Demikian kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

"Masuk ke Inggris akan dilarang bagi mereka yang telah melakukan perjalanan dari atau melalui negara Afrika selatan dalam 10 hari terakhir, termasuk Namibia, Zimbabwe, Botswana, Eswatini, Zambia, Malawi, Lesotho, Mozambik dan Angola, serta Seychelles dan Mauritius," kata Departemen Transportasi negara itu.

"Israel (dan Yerusalem) akan dihapus dari daftar koridor perjalanan Inggris dan orang-orang yang datang mulai 9 Januari dari Botswana, Israel (dan Yerusalem), Mauritius atau Seychelles perlu mengisolasi diri," imbuhnya.

Inggris sebelumnya mengatakan telah melarang sementara masuknya penumpang ke Inggris yang datang dari Afrika Selatan mulai 24 Desember. Aturan itu tidak berlaku bagi warga negara Inggris dan Irlandia serta pemegang visa dan penduduk tetap. Akan tetapi mereka diharuskan untuk mengisolasi diri selama 10 hari.

Inggris telah menjadi salah satu negara yang paling parah terkena Covid-19. Ekonominya mengalami kontraksi paling tajam dari negara mana pun selama gelombang pertama infeksi musim semi lalu.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ قِيْلَ لَهُمْ كُفُّوْٓا اَيْدِيَكُمْ وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۚ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ اِذَا فَرِيْقٌ مِّنْهُمْ يَخْشَوْنَ النَّاسَ كَخَشْيَةِ اللّٰهِ اَوْ اَشَدَّ خَشْيَةً ۚ وَقَالُوْا رَبَّنَا لِمَ كَتَبْتَ عَلَيْنَا الْقِتَالَۚ لَوْلَآ اَخَّرْتَنَآ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍۗ قُلْ مَتَاعُ الدُّنْيَا قَلِيْلٌۚ وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لِّمَنِ اتَّقٰىۗ وَلَا تُظْلَمُوْنَ فَتِيْلًا
Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka, ”Tahanlah tanganmu (dari berperang), laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat!” Ketika mereka diwajibkan berperang, tiba-tiba sebagian mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih takut (dari itu). Mereka berkata, “Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tunda (kewajiban berperang) kepada kami beberapa waktu lagi?” Katakanlah, “Kesenangan di dunia ini hanya sedikit dan akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa (mendapat pahala turut berperang) dan kamu tidak akan dizalimi sedikit pun.”

(QS. An-Nisa' ayat 77)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement