Jumat 08 Jan 2021 13:30 WIB

Biden: Trump Menyulut Kekerasan di Gedung Kongres AS

Biden menyebut kerusuhan Capitol sebagai salah satu hari paling kelam di sejarah AS

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
 Presiden terpilih Joe Biden. Biden menyebut kerusuhan di Capitol sebagai salah satu hari paling kelam dalam sejarah AS. Ilustrasi.
Foto: AP/Carolyn Kaster
Presiden terpilih Joe Biden. Biden menyebut kerusuhan di Capitol sebagai salah satu hari paling kelam dalam sejarah AS. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WILMINGTON - Presiden terpilih Joe Biden pada Kamis (7/1) mengatakan bahwa Presiden Donald Trump menyulut kekerasan di gedung Kongres AS pada Rabu. Biden menyebutnya sebagai salah satu hari paling kelam dalam sejarah AS sekaligus serangan terhadap demokrasi.

Biden, yang berbicara di Wilmington saat memperkenalkan calon untuk Departemen Kehakiman, menyebut pendukung Trump yang menerobos masuk gedung Capitol "teroris domestik". "Jangan berani-berani menyebut mereka pemrotes. Mereka gerombolan pengacau, pemberontak, teroris domestik. Itulah aslinya," kata presiden terpilih yang berasal dari Partai Demokrat ini.

Baca Juga

"Empat tahun terakhir kami telah memiliki presiden yang menghina demokrasi kami, konstitusi, supremasi hukum, jelas dalam segala hal ia telah lakukan," kata Biden berbicara soal Trump.

Kerusuhan di Capitol AS terjadi ketika massa pro-Trump menyerbu gedung yang menaungi anggota Senat dan House of Representatives itu. Massa berkecamuk setelah Trump menghabiskan berpekan-pekan untuk mencambuk pendukungnya dengan klaim keliru bahwa pemilu 3 November telah direbut darinya. Di hadapan massa di depan Gedung Putih pada Rabu, Trump meminta pendukungnya untuk turun ke jalan menuju gedung Kongres AS.

"Ia melancarkan serangan habis-habisan terhadap institusi demokrasi kami dari awal dan kemarin hanyalah puncak dari serangan yang tiada henti-hentinya," kata Biden.

House of Representatives dan Senat dijadwalkan akan mengesahkan hasil suara elektoral, atas keberatan dari sejumlah anggota dewan fraksi Partai Republik, ketika gedung Capitol terpaksa ditutup akibat kerumunan para penyerbu. Beberapa jam kemudian Kongres kembali berkumpul dan pada Kamis pagi mengonfirmasi kemenangan pemilihan presiden Biden. Biden akan dilantik pada 20 Januari mendatang.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement