REPUBLIKA.CO.ID, GOTHENBURG -- Volvo telah resmi memasarkan produk mobil listrik di Amerika Serikat (AS). Selain menghadirkan powertrain yang unggul, produk dengan nama Volvo XC40 Recharge itu juga hadir dengan dukungan Google Service.
Dilansir dari Mashable pada Kamis (7/1), hal itu dinilai jadi salah satu daya tarik dari electic vehicle (EV) pertama Volvo tersebut. Mengingat, sebagian masyarakat pasti akrab dengan sejumlah fitur Google Service sehingga pengguna XC40 Recharge pun akan sangat familiar dengan fitur yang tertanam dalam sistem infotainment tersebut.
Salah satu kemudahan yang sangat menonjol dalam mobil pertama yang menerapkan Google Service ini adalah dalam penggunaan fitur navigasi. Karena, fitur navigasi dalam mobil ini menggunakan Google Maps yang memang telah dikenal memilki akurasi navigasi yang tinggi.
Apalagi, sejak dua tahun lalu, Google telah menyisipkan informasi soal lokasi stasiun pengisian ulang. Artinya, pengendara pun akan kian dimudahkan untuk mengetahui lokasi stasiun pengisian ulang baterai yang terdekat.
Selain itu, Google-powered electric car ini juga telah menunjang fitur Google Assistant. Sehingga, pengendara dapat menikmati fitur voice command lewat ucapan "Hey Google".
Dari aspek produk secara keseluruhan, mobil yang dipasarkan dengan harga sekitar 55 ribu dolar AS ini hadir dengan daya selajah sekitar 330 kilometer. Mobil ini pun disajikan dengan desain yang sangat bisa diterima karena memang hadir dengan desain yang serupa dengan versi bahan bakar fosil.
Mobil yang telah diperkenalkan sejak 2019 ini sendiri dibekali dengan baterai 78 kWh. Dengan sejumlah keunggulan ini, Volvo pun merasa yakin mampu memberikan perlawanan yang cukup kuat dalam pasar EV.
Bahkan, pabrikan Swedia ini memiliki rencana untuk menghadirkan EV sebanyak 50 persen dari total line up yang dipasarkan. Selain itu, pabrikan ini juga bersiap untuk jadi jenama dengan metral karbon pada 2040.