REPUBLIKA.CO.ID, PALESTINA -- Polisi Israel mencegah jamaah selain penduduk Yerusalem menunaikan sholat Jumat di Masjid suci Al-Aqsa. Polisi berdalih penutupan diberlakukan oleh pemerintah Israel.
Polisi Israel memperketat prosedur mereka di Gerbang Damaskus dan gerbang lainnya dan mencegah jamaah mengakses Al-Aqsa. Dikutip dari situs berita Abna 24 pada Sabtu (9/1), khatib Jumat Masjid Al-Aqsa, Sheikh Muhammad Hussein, memperingatkan terhadap eksploitasi pendudukan Israel terhadap kondisi kesehatan yang diwakili oleh pandemi virus corona dengan menutup Al-Aqsa.
Kemudian juga menyelesaikan yudaisasi kota dan tempat-tempat sucinya. Sheikh Hussein menekankan Masjid Al-Aqsa menyaksikan serangan sengit oleh para pemukim dan lainnya.
Dia menggambarkan tuntutan yang disebut kelompok kuil untuk menghapus Masjid Kubah Batu untuk mendirikan kuil yang dituduhkan sebagai tidak sopan. Oleh karena itu, pengkhutbah itu meminta faksi dan partai Palestina menyatukan posisi mereka dan meminta umat Islam pergi ke Masjid Al-Aqsa untuk melindunginya.
Ia juga memuji orang-orang Yerusalem atas upaya mereka melindungi rumah, tanah, dan properti mereka di kota meskipun ketidakadilan menimpa mereka. Dalam kesempatan itu, Sheikh Hussein juga menekankan Masjid Al-Aqsa, seperti yang diketahui setiap Muslim di dunia, terdiri dari seluruh area 144-dunum di dalam tembok, dengan semua pekarangan, landmark, teras, dan kapel.