REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY mengakui kekurangan tenaga kesehatan penanganan Covid-19. Hal ini mengingat kenaikan kasus yang terus terjadi dengan jumlah yang signifikan tiap harinya di DIY, bahkan pada 7-9 Januari lalu lebih dari 300 kasus baru per harinya.
Kepala Dinkes DIY, Pembayun Setyaningastutie mengatakan, penambahan jumlah kasus baru tidak sebanding dengan jumlah SDM kesehatan di DIY. Pihaknya sendiri juga telah melakukan rekrutmen untuk menambah kekurangan tenaga kesehatan.
"Kami berupaya rekrut, bukan tidak pernah melakukan apa-apa," kata Pembayun kepada wartawan dalam wawancara yang digelar melalui Zoom, Senin (11/1).
Setidaknya, DIY membutuhkan 200 lebih tenaga kesehatan untuk mengisi kekurangan tenaga. Namun, hanya 88 orang yang mendaftar dan hanya 26 orang dari total tersebut yang bisa mengisi kekurangan tenaga untuk penanganan Covid-19 di DIY.
"Kita butuh 238 tenaga kesehatan, yang mendaftar 88 orang, lolos administrasi 63 orang, buntutnya tinggal 26 (yang diterima)," ujarnya.
Namun, Pembayun menyebut, akan ada bantuan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menghadirkan relawan guna mengisi kekurangan tenaga kesehatan di DIY. Walaupun begitu, belum diketahui kapan akan dihadirkan relawan ini nantinya ke DIY.
"Kemenkes membantu dengan akan menghadirkan relawan nusantara sehat. Kebutuhan kita sekian ratus, kita minta yang krusial untuk memenuhi rumah sakit rujukan (penanganan Covid-19) dulu," jelasnya.
Terkait dengan dimulainya pengetatan secara terbatas kegiatan masyarakat (PTKM) di DIY, Pembayun berharap dapat menekan penyebaran Covid-19 di DIY. PTKM ini diberlakukan sejak 11 Januari sampai 25 Januari 2021.
"Mudah-mudahan dua pekan ini (selama) PTKM betul-betul bisa menurunkan angka kasus positif Covid-19," kata Pembayun.