REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Setelah Nabi Adam alaihissalam dan Sayyidah Hawa melanggar perintah Allah SWT dengan memakan buah Khuldi, Allah SWT menghukum keduanya untuk turun ke bumi. Namun tempat dimana Nabi Adam diturunkan masih terdapat perselisihan.
Dalam buku Kisah Para Nabi, Ibnu Katsir mengatakan beberapa pendapat perawi hadits. Di antaranya, Ibnu Abi Hatim berkata, "Abu Zarah menceritakan kepada kami, Utsman bin Ali Syaibah menceritakan kepada kami, Jarit menceritakan kepada kami dari Sa'id, dari Ibu Abbas, dia berkata:
أُهبِطَ آدمُ إلى أرضٍ يقالُ لَها دَحنا بينَ مَكَّةَ والطَّائفِ "Adam diturunkan ke bumi tepat di suatu wilayah yang benama Dahna. Tempat itu terletak antara Makkah dan Thair.
Sementara itu menurut riwayat lain Hasan, "Adam diturunkan di wilayah India , sedangkan Hawa di Jeddah. Iblis diturunkan di wilayah Dastimyan di Basrah. Sementara itu, ular diturunkan di wilayah Isbahan. Ibnu Abi Hatim juga meriwayatkan seperti ini.
Pendapat lain juga disebutkan As-Sa’ddi, "Adam turun di India (yang dimaksud sekarang adalah Sri Lanka) dan bersamanya turun pula Hajar Aswad. Beliau membawa segenggam daun surga di tangannya. Selanjutnya Adam menyebarkan daun itu di India sehingga tumbuhlah pohon yang bagus di sana.
Ibnu Umar meriwayatkan, Adam diturunkan di Shafa sedangkan Hawa di Marwa, riwayat serupa juga dikemukakan Ibnu Abi Hatim.