REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Belum dua pekan 2021 berjalan, puluhan bencana telah terjadi di Kabupaten Tasikmalaya. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya mencat, sejak awal tahun terdapat 24 kejadian bencana di daerahnya.
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin mengatakan, sejak awal Januari terdapat bencana di 24 titik. Bahkan, pada Rabu (13/1) terjadi bencana di lima lokasi berbeda. "Hari ini ada lima lokasi, yaitu Salawu, Bojongasih, Parungponteng, Sodonghilir, dan Ciawi," kata dia, Rabu (13/1).
Ia menyebutkan, bencana yang terjadi didominasi oleh tanah longsor. Ia menyontohkan, pada Senin (11/1) lalu telah terjadi longsor yang menutup sebagian badan jalan provinsi di Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Akibatnya, kendaraan yang melintas jalan alternatif yang menghubungkan Tasikmalaya dengan Garut itu sempat terhambat, lantaran jalan sempat ditutup untuk dilakukan pembersihan. Namun, sejak Selasa (12/1) sore jalan sudah kembali dapat dilalui dengan normal.
Nuraedidin mengatakan, selain tanah longsor, terdapat beberapa kejadian pohon tumbang yang menimpa rumah warga akibat hujan dengan intensitas tinggi. Beberapa waktu lalu juga terdapat seorang warga di Kecamatan Salawu akibat tersambar petir. "Kalau banjir skalanya masih kecil," kata dia, merujuk kejadian banjir yang menerjang Kecamatan Sukaresik, Rabu pagi.
Menurut dia, akibat puluhan kejadian itu terdapat satu orang yang menjadi korban jiwa, yang meninggal dunia akibat tersambar petir. Sementara untuk kerugian materil, BPBD masih melakukan penghitungan.
Nuraedidin senantiasa mengimbau masyarakat untuk selalu waspada. Mengingat curah hujan masih akan tinggi sampai April. Hujan diperkirakan juga akan disertai angin kencang dan sambaran petir. "Kalau ada tanda-tanda, lapor kepada petugas," kata dia.