REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Awal 2021, Indonesia diselimuti berita duka. Sabtu 9 Januari 2021, pesawat komersial milik maskapai Sriwjaya Air dengan rute penerbangan Jakarta – Pontianak dikabarkan hilang kontak di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
Hingga hari rabu 13 Januari, Tim Basarnas bersama TNI, Polri dan segenap kru dari berbagai lembaga masih terus melakukan pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ182. Human Initiative sebagai organisasi kemanusiaan turut ambil bagian membantu aktivitas pencarian dan penyelamatan.
Tim rescue Human Initiative yang dipimpin oleh Subur Rojinawi, terjun langsung ke lokasi kejadian untuk membantu operasi SAR. Selain itu, tim Human Initiative juga telah mendirikan Dapur Air untuk mendukung kebutuhan para relawan, TNI, Polri, dan Basarnas di posko terpadu JICT Tanjung Priok.
Hari ini Human Initiative kembali terlibat di dalam pencarian korban kecelakaan. Tim pencari dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu 4 orang yang tergabung bersama Basarnas untuk penyisiran, kemudian di Kapal Republik Indonesia (KRI Wisnu) sebagai kapal induk sejumlah satu orang, dan di Pos induk di JICT guna mendirikan dapur air sebanyak tiga orang.
"Selanjutnya tim yang terlibat dibagi untuk penyisiran di Tanjung Kait dekat jatuhnya pesawat selama 13 hari kedepan, dan tim untuk mempersiapkan dan menjaga dapur air bagi para relawan pencari korban," Ujar Subur.