Rabu 13 Jan 2021 20:54 WIB

1,2 Juta Tenaga Kesehatan akan Divaksinasi Tahap Awal

Vaksinasi Covid-19 tahap awal sudah dimulai hari ini, Rabu (13/1).

Sebanyak 1,2 juta tenaga kesehatan yang menangani COVID-19 di Indonesia akan menjalani vaksinasi pada tahap pertama (Foto: ilustrasi)
Foto: AP/Ajit Solanki
Sebanyak 1,2 juta tenaga kesehatan yang menangani COVID-19 di Indonesia akan menjalani vaksinasi pada tahap pertama (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 1,2 juta tenaga kesehatan yang menangani COVID-19 di Indonesia akan menjalani vaksinasi pada tahap pertama. Vaksinasi COVID-19 sudah dimulai hari ini, Rabu (13/1).

"Saat ini sudah ditetapkan ada 1,2 juta orang tenaga kesehatan yang jadi sasaran prioritas, mulai hari ini akan divaksinasi sesuai dengan sasaran yang ada di setiap wilayah," kata Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Halik Malik, Rabu.

Baca Juga

Halik menyampaikan bahwa tenaga kesehatan merupakan kelompok yang rentan terhadap virus. Pasalnya, mereka berada di garda terdepan sehingga menjadi yang diprioritaskan.

"Perlu dipastikan mereka mendapat perlindungan yang baik salah satunya memiliki kekebalan terhadap COVID-19," ujar Halik.

Untuk tata laksana vaksinasi, para tenaga kesehatan diharapkan mendaftar melalui aplikasi PeduliLindungi Kementerian Komunikasi dan Informatika. Di sana, tenaga kesehatan akan mendapatkan jadwal dan juga tempat melakukan vaksinasi.

"Jadi yang sudah terdaftar bisa mengikuti sesuai dengan jadwal yang ada. Bisa di rumah sakit, puskesmas atau pos-pos vaksinasi lainnya yang telah ditetapkan pemerintah," jelas Halik.

PB IDI sendiri mengimbau kepada seluruh dokter dan anggota IDI untuk mengikuti program vaksin COVID-19. Halik juga menyampaikan kepada masyarakat bahwa vaksin COVID-19 sudah melewati proses yang panjang sehingga aman untuk digunakan. Selain itu, vaksin tersebut juga sudah mendapat sertifikat dari BPOM dan MUI yang terjamin halal.

"Oleh karena itu tidak ada keraguan lagi, semua pihak diminta untuk meyakini kualitas vaksin yang ada dan bersama-sama menyukseskan vaksinasi COVID-19," ujar Halik.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement