REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) mulai menjalankan vaksinasi Covid-19. Secara simbolis, proses dimulainya vaksinasi di Jatim ditandai dengan pemberian vaksin terhadap pejabat Forkopimda Jatim dan tokoh masyarakat yang dilaksanakan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (14/1). Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak menjadi orang yang pertama disuntik vaksin Covid-19 di Jatim.
Setelah 30 menit menerima vaksin Covid-19, Emil mengaku tidak merasakan reaksi apa pun. Artinya, kata dia, vaksin tersebut bisa dikatakan aman. Apalagi, proses uji coba terhadap vaksin Covid-19 Sinovac tersebut terbilang ketat, sebelum akhirnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan surat izin penggunaan darurat.
"Sebelum kita ini banyak sekali yang mengikuti uji klinis tahap tiga. Jadi ini telah mengikuti proses yang sangat ketat sebelum BPOM mengeluarkan izin," kata Emil seusai menjalani vaksinasi.
Emil melanjutkan, dari 77.760 dosis vaksin yang diterima dari Kemenkes, Pemprov Jatim telah menyalurkan 22 ribu dosis vaksin untuk wilayah Surabaya Raya yang meliputi Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Surabaya menerima 15 ribu dari alokasi 33.420 dosis vaksin. Kemudian Sidoarjo menerima 4.000 dari alokasi 8.717 dosis vaksin, dan Gresik menerima 3.000 dari alokasi 5.805 dosis vaksin.
"Hari ini yang sudah dikirim tiga dulu. Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Tapi yang lain sudah ada alokasinya," ujar Emil.
Emil menegaskan, berdasarkan instruksi dari Kementerian Kesehatan, Surabaya Raya memang menjadi prioritas utama di Jatim, untuk dilakukannya vaksinasi Covid-19 pada tahap pertama. Emil menyatakan, pada Februari 2021, Jatim juga akan kembali dikirim sekitar 120 ribuan dosis vaksin dari Kementerian Kesehatan.
"Ada tambahan lagi 120 ribu vaksin rencana Februari. Karena menurut Surat Edaran Dirjen P2P Kemenkes itu 38 kabupaten/ kota (di Jatim) sudah ada alokasinya," kata Emil.
Emil memastikan untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 diprioritaskan untuk tenaga kesehatan. Setiap penerima vaksin akan mendapatkan dua dosis, yang disuntikan sekitar dua pekan. Emil menyatakan, dirinya pun akan menerima dua dosis vaksin. Penyuntikkan kedua rencananya dilakukan pada 28 Januari 2021.
"Jadi kami itu sudah mendapatkan sertifikat vaksin. Di sertifikat itu disebutkan jadwal vaksinasi kedua dan kontak yang bisa dihubungi kalau ada kendala," kata Emil.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur (Jatim), KH Hasan Mutawakkil Alallah menegaskan pihaknya mendukung penuh vaksinasi Covid-19. Ia pun mengajak masyarakat untuk turut serta mensukseskan prosea vaksinasi tersebut sebagai ikhtiar dalam upaya pengendalian penularan Covid-19.
"Saya berharap masyarakat Jawa Timur agar selalu menjaga kesehatannya pada masa pandemi Covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan dan mendukung program pemerintah," kata dia.