Kamis 14 Jan 2021 17:07 WIB

Korsel Dorong Kemampuan Militer Hadapi Ancaman Rudal Korut

Korut mendorong peningkatan kemampuan rudal dengan jangkauan 15 ribu kilometer

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Seorang pria di Korsel menyaksikan siaran berita tentang Korut yang menembakkan rudalnya pada Senin (9/3). Ilustrasi.
Foto: Jeon Heon-Kyun/EPA
Seorang pria di Korsel menyaksikan siaran berita tentang Korut yang menembakkan rudalnya pada Senin (9/3). Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kementerian Pertahanan Korea Selatan (Korsel) mengatakan Seoul akan meningkatkan kemampuan militer untuk menghadapi ancaman rudal Korea Utara (Korut). Hal ini disampaikan usai Pyongyang berjanji meningkatkan kekuatan nuklir mereka demi memecahkan kebuntuan negosiasi dengan Amerika Serikat (AS).

Pemimpin Korut Kim Jong-un menutup kongres Partai Buruh Korea yang berkuasa Selasa (12/1) lalu dengan perintah untuk meningkatkan kemampuan Korut 'mencegah perang nuklir'. Di hari kedelapan Kongres tersebut Kim juga mendorong Korut membangun 'kekuatan militer yang paling kuat'.

Baca Juga

Diminta untuk mengomentari persiapan Korsel menghadapi ancaman tersebut, juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel Boo Seung-chan mengatakan Seoul sedang menganalisis pembangunan militer Korut yang diutarakan di Kongres.

"Melalui modernisasi pasukan, militer kami memiliki kemampuan untuk membalas rudal jarak pendek Korut dan akan terus meningkatkan kemampuannya," kata Boo dalam konferensi pers seperti dikutip kantor berita Yonhap, Kamis (14/1).

Dalam Kongres pertama selama lima tahun terakhir, Kim memerintahkan jajarannya untuk membangun 'senjata nuklir yang kecil, ringan dan taktis, serta terus mendorong produksi hulu ledak nuklir super besar'. Ia juga membanggakan kapal selam tenaga nuklir yang sedang dikembangkan.

Pemimpin Korut itu mendorong peningkatan kemampuan rudal dengan jangkauan 15 ribu kilometer. Rudal yang sepertinya dapat mencapai Amerika Serikat.

Kim melakukan tiga pertemuan bersejarah dengan Presiden AS Donald Trump. Namun setelah dua tahun perundingan, denuklirisasi Semenanjung Korea tidak membuahkan hasil. Korut diperkirakan akan menggelar parade militer usai Kongres tapi kantor berita Korut tidak mengungkapkan apakah negara itu menggelar parade atau tidak.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement