REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Intelijen AS FBI telah menghentikan penyelidikan skandal dugaan pelecehan seksual yang dilakukan musisi Ryan Adams terhadap beberapa perempuan termasuk anak di bawah umur. Kasus yang dipicu laporan New York Times pada Februari 2019 itu dinilai tidak cukup bukti.
Dari laporan New York Times, tujuh perempuan mengungkap perilaku manipulatif Adams yang menawari kesempatan karir demi mendapat keuntungan seksual. Mereka termasuk mantan istri Adams, Mandy Moore, Phoebe Bridgers dan seorang penggemar yang mengklaim pernah bertukar pesan seksual (Sexting) dengan Adams ketika dia masih di bawah umur.
Laporan awal itu kemudian mendorong penyelidikan lanjutan dari Divisi Kejahatan terhadap Anak FBI, yang berusaha menghubungi korban untuk mendapatkan beberapa bukti dari 3.000 pesan yang dilaporkan.
Namun dalam perkembangan terakhir, dilaporkan bahwa FBI tidak menemukan bukti yang mendukung tuntutan terhadap Adams.
“Pada akhirnya, FBI tidak menemukan bukti yang mendukung tuduhan kejahatan terhadap Ryan, dan menutup penyelidikannya, tanpa dakwaan, pada musim gugur 2019,” demikian kata seorang sumber seperti dikutip dari NME pada Kamis (14/1).
Adams dituduh melakukan sexting dengan penggemar yang baru berusia 14 tahun. The New York Times mengklaim bahwa keduanya terhubung karena urusan musik, hingga akhirnya mereka melakukan obrolan seks di pesan ponsel selama periode sembilan bulan, termasuk gambar eksplisit dirinya.
Sejak laporan itu diangkat ke publik, lewat perwakilannya, penyanyi rock itu telah membantah tuduhan pelecehan seksual. Adams mengatakan bahwa dia tidak pernah terlibat dalam sexting apalagi dengan gadis di bawah umur.
“Mr Adams dengan tegas membantah tuduhan bahwa dia pernah terlibat dalam komunikasi seksual online yang tidak pantas dengan seseorang yang dia tahu masih di bawah umur,” kata perwakilan tersebut.
“Jika ternyata wanita ini masih di bawah umur, Tuan Adams tidak mengetahuinya," tambah dia.
Dalam sebuah surat yang ditulis di The Daily Mail pada bulan Juli lalu, Adams secara terbuka telah meminta maaf karena telah memperlakukan orang dengan buruk.
“Masa isolasi dan refleksi ini membuat saya menyadari bahwa saya perlu membuat perubahan signifikan dalam hidup saya,” kata dia.
“Bagi banyak orang ini hanya akan tampak seperti permintaan maaf omong kosong, tapi sungguh kali ini berbeda. Saya benar-benar menyadari kerugian atas perilaku saya, dan itu juga menghancurkan saya,” tambah Adams.