Jumat 15 Jan 2021 16:35 WIB

Pesawat TNI AU Angkut Personel dan Logistik ke Sulbar

Tiga pesawat diberangkatkan TNI AU untuk mengangkut bantuan logistik dan pasukan.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
PENGIRIPrajurit TNI bersiap memasuki Pesawat Hercules A 1321 TNI AU yang membawa bantuan logistik untuk korban gempa bumi Majene di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (15/1/2021). TNI AU menyiapkan sejumlah alutsista untuk mengangkut prajurit TNI dalam membantu proses operasi SAR, evakuasi bencana, dan menyalurkan bantuan logistik kepada masyarakat terdampak bencana gempa bumi di Sulawesi Barat.MAN BANTUAN LOGISTIK GEMPA DI SULAWESI BARAT
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
PENGIRIPrajurit TNI bersiap memasuki Pesawat Hercules A 1321 TNI AU yang membawa bantuan logistik untuk korban gempa bumi Majene di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (15/1/2021). TNI AU menyiapkan sejumlah alutsista untuk mengangkut prajurit TNI dalam membantu proses operasi SAR, evakuasi bencana, dan menyalurkan bantuan logistik kepada masyarakat terdampak bencana gempa bumi di Sulawesi Barat.MAN BANTUAN LOGISTIK GEMPA DI SULAWESI BARAT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI Angkatan Udara (AU) kembali menerbangkan pesawat angkut ke Sulawesi Barat (Sulbar). Ada tiga pesawat yang diberangkatkan TNI AU untuk mengangkut bantuan logistik dan pasukan untuk menganggulangi bencana alam di Mamuju dan Majene. 

"Tiga pesawat diberangkatkan untuk mengangkut bantuan logistik dan pasukan untuk menanggulangi bencana alam di Mamuju dan Majene Sulbar," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma TNI Indan Gilang B, dalam keterangan tertulis, Jumat (15/1). 

Dia mengatakan, dua pesawat angkut hercules C-130 lepas landas melalui Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (15/1). Dia merinci dua pesawat tersebut. Pesawat pertama, yakni C-130 hercules A-1314 dipiloti oleh Letkol Pnb Marvien mengangkut 24 personel. 

"Meliputi Kepala BNPB, Kemensos, dan Pangkogabwilhan II serta para perangkatnya," ujar Gilang. 

Kemudian pesawat kedua, yakni pesawat C-130 Hercules A-1321, dipiloti oleh Mayor Pnb Putut mengangkut 28 personel kesehatan TNI, Satkomlek Mabes TNI, dan staf BNPB serta mengangkut barang bantuan logistik sebanyak 10.300 Kg. 

Sedangkan pesawat Boeing-737 dengan Tail Number A- 7302 dipiloti Kapt Pnb Panji. Pesawat tersebut diberangkatkan dari Lanud Hasanuddin Makassar mengangkut 800 kg sembako dan 27 personel Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU. 

"Ketiga pesawat tersebut mendarat di Bandara Tampa Padang, Mamuju. Selanjutnya bantuan tersebut akan diserahkan untuk membantu penanganan bencana alam di Mamuju dan Majene Sulawesi Barat," jelas dia. 

photo
Petugas memasukkan logistik bantuan untuk korban gempa bumi Majene kedalam Pesawat Hercules A 1321 TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (15/1/2021). TNI AU menyiapkan sejumlah alutsista untuk mengangkut prajurit TNI dalam membantu proses operasi SAR, evakuasi bencana, dan menyalurkan bantuan logistik kepada masyarakat terdampak bencana gempa bumi di Sulawesi Barat. - (Antara/Sigid Kurniawan)

Sebelumnya, TNI AU menyiagakan sejumlah pesawat untuk dukungan SAR, evakuasi, dan bantuan logistik untuk warga masyarakat Majene, Sulawesi Barat. Pesawat Boeing 737 TNI AU pun dikirim untuk memastikan situasi kondisi di daerah terdampak bencana alam dan mengalami kerusakan dari udara. 

"KSAU memerintahkan untuk memberangkatkan pesawat Boeing 737 dari Skadron Udara V Lanud Sultan Hasanuddin untuk memastikan situasi dan kondisi daerah yang terdampak bencana alam dan mengalami kerusakan dari udara," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma TNI Indan Gilang B, kepada wartawanewat pesan singkat, Jumat (15/1). 

Dia menjelaskan, TNI AU juga menyiagakan pesawat C-130 Hercules dari Skadron Udara 33 Lanud HND dan Skadron Udara 31 Lanud Halim P, pesawat CN 295 dari Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma. Kemudian satu pesawat Helikopter Super Puma NAS-332 dari Skadron Udara VI Lanud Atang Sendjaja bersiaga SAR Lanud Sultan Hasanuddin. 

"(Disiagakan) untuk dukungan search dan rescue (SAR), evakuasi, dan bantuan logistik kepada warga masyarakat yang terdampak bencana," kata dia. 

Menurut Gilang, perbantuan itu merupakan wujud dari kehadiran negara melalui TNI AU pada masyarakat yang tertimpa musibah bencana. Selain itu, hal ini juga sekaligus merupakan pelaksanaan tugas TNI di operasi militer selain perang alias OMSP, yang salah satunya penanggulangan bencana alam. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement