REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA -- Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) berkolaborasi dengan Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) SMK Kota Surakarta melangsungkan webinar Nasional bertajuk ‘Peningkatan Pendidikan Karakter Siswa dan Workshop Bahan Ajar Multimedia Interaktif pada Era Adaptasi Kebiasaan Baru 2021’. Kegiatan itu diadakan secara daring, Jumat (15/1) melalui Zoom cloud meetings dan channel youtube Kuliah BSI Aja.
Webinar yang dipandu oleh Rety dan Kukuh menghadirkan Hari Wuljanto selaku Plt. Kadin Dikbud Provinsi Jawa Tengah sebagai keynote speaker serta Galih Setiawan Nurohim dan E Widijo Hari Murdoko sebagai narasumber.
Hari menyampaikan tantangan penyelenggaraan pendidikan di era pandemi dan peran guru BK (Bimbingan Konseling) agar dapat memelihara semangat belajar siswa dan siswi.
“Di masa pandemi Covid-19 ini, kita mendapatkan tantangan untuk menyediakan pendidikan yang lebih terjangkau, pendidikan yang mampu dijangkau lebih banyak orang dan pendidikan yang dapat memberikan pengalaman baru dalam belajar,” tuturnya, Jumat (15/1).
Ia menambahkan bahwa pada masa pandemi ini, bahkan nanti pasca pandemi, MGBK dan guru-guru BK tetap berperan dalam melaksanakan bimbingan konseling secara terus-menerus demi memelihara semangat belajar siswa.
Pada kesempatan yang sama, Widijo memberikan pemaparan tentang peningkatan pendidikan karakter siswa.
“Setiap guru BK harus mampu ikut membangun kepribadian siswanya, baik dari akhlaknya, bertindak sesuai norma, mandiri, bermanfaat dan berwibawa,” pungkasnya.
Selain itu, webinar yang berkolaborasi dengan kampus UBSI ini membagikan materi pembuatan media pembelajaran yang menarik untuk bekal guru-guru BK SMK Kota Surakarta yang disampaikan oleh Galih Setiawan Nurohim.
Galih mengatakan perlu adanya penyiapan media pembelajaran guna membuat siswa fokus pada sistem pembelajaran yang disampaikan guru.
“Caranya adalah dengan menyiapkan media pembelajaran dan membuat pengelompokan media pembelajaran. Dimulai dari menyiapkan media visual, audio, audio-visual, multimedia dan media realita siswa lebih fokus dalam mengikuti pembelajaran dan kemungkinan untuk memperoleh serta mengingat isi materi akan semakin besar,” ujar Galih.