Sabtu 16 Jan 2021 04:48 WIB

Mortir Temuan Warga Tasik Diledakkan, Ternyata Masih Aktif

Mortir ditemukan warga yang sedang memancing di bantaran Sungai Ciloseh.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andri Saubani
Anggota TNI mengamati Mortir 60 mm yang diduga masih aktif. (ilustrasi)
Foto: ANTARA /Asep Fathulrahman
Anggota TNI mengamati Mortir 60 mm yang diduga masih aktif. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Aparat kepolisian melakukan peledakan benda diduga mortir yang ditemukan warga, di wilayah perbukitan pasir, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Jumat (15/1). Hasilnya, mortir itu menghasilkan ledakan yang terdengar cukup keras.

Ketika proses peledakan itu, terdapat sejumlah warga yang hendak menonton. Namun, oleh aparat kepolisian warga tak diperkenankan melihat dari jarak terlalu dekat atau minimal 500 meter.

Baca Juga

"Kita saksikan, ada suara ledakan. Bisa dikatakan (mortir) masih aktif," kata Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polresta Tasikmalaya, Kompol Shohet, Jumat (15/1).

Shohet mengatakan, proses peledakan itu dilakukan oleh Unit Penjinak Bom (Jibom) Polda Jawa Barat (Jabar). Namun, polisi belum bisa memastikan dari mana asal mortir tersebut.

"Yang pasti, kita belum bisa pastikan ini sisa masa perang atau saat latihan," kata dia.

Sebelumnya, polisi mengamankan sebuah benda diduga mortir yang ditemukan di bantaran Sungai Ciloseh, Kampung Pelang, Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Kamis (14/1) malam. Benda itu kini dibawa ke Polsek Indihiang, Polresta Tasikmalaya.

Kapolsek Indihiang, Kompol Didik Rohim mengatakan, penemuan benda itu berawal dari laporan masyarakat kepada aparat kepolisian. Untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan, benda yang diduga mortir itu dibawa ke Polsek Indihiang.

Kronologi awal penemuan benda tersebut bermula ketika ada seorang warga yang memancing di Sungai Ciloseh pada Rabu (13/1). Saat itu pemancing melihat benda tersebut terkubur setengahnya di bantaran sungai. Lantas, ia kemudian mengorek dan mengambil benda itu. Oleh warga tersebut, benda diduga mortir itu dibawa ke rumahnya.

Namun, ada seorang warga lainnya yang khawatir karena benda itu dibawa ke rumah. Warga yang khawatir itu melaporkan kepada polisi.

"Sempat dibawa pulang. Karena ada warga lain yang khawatir, kemudian melaporkan ke polsek. Kita ambil dan dibawa ke polsek," kata Didik.

Dari hasil pemeriksaan luar, benda berbetuk lonjong itu memiliki panjang sekira 30 sentimeter dengan berat sekira 1 kilogram. Terdapat tulisan MADSEN-57 di benda itu. Bagian depan benda itu terbuat seperti dari besi dan bagian ekor terbuat dari aluminium dengan 10 sayap.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement