REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PLN terus melakukan upaya pemulihan listrik terdampak bencana pasca gempa susulan dengan magnitudo 6,2 skala richter (SR) yang mengguncang Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) Jumat (15/01) dinihari. Hingga Sabtu (16/1) pagi, PLN berhasil menyalakan kembali 528 buah gardu atau 58 persen dari total 872 gardu terdampak. Kini sekitar 54,5 ribu pelanggan dapat kembali menikmati listrik.
“PLN terus melakukan penormalan kembali agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhan listrik pascagempa. Kami menyadari listrik menjadi kebutuhan utama di tengah kondisi seperti ini,” ucap General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UIW Sulselrabar) Awaluddin Hafid.
Saat ini, PLN masih berupaya memulihkan kelistrikan yang padam antara lain di Kecamatan Tapalang, Tapalang Barat, Simkep sebagian Mamuju, sebagian Kecamatan Malunda dan Ulumanda. Besarnya magnitudo gempa mengakibatkan beberapa tiang dan gardu listrik roboh dan beberapa infrastruktur lain terganggu.
“Alhamdulillah bantuan personel dari unit PLN di berbagai daerah lain telah tiba dan siap membantu pemulihan listrik, semoga bisa lebih cepat kita pulihkan agar masyarakat dapat segera menikmati listrik,” tambah Hafid.
Secara bertahap PLN telah berhasil memenuhi kebutuhan pasokan listrik di beberapa lokasi vital di antaranya posko-posko pengungsian, markas Kepolisian Daerah Sulbar, Posko Komando Distrik Militer Bandara Tampa Padang, Telkom, serta sebagian Penerangan Jalan Umum Kota Mamuju.
Tak hanya memulihkan kelistrikan, PLN juga memasang VSAT atau stasiun penerima sinyal dari satelit di Rumah jabatan Gubernur Sulbar. Alat ini akan digunakan untuk membantu komunikasi dan koordinasi pemerintah provinsi dengan pemerintah pusat, termasuk presiden.
"Pemasangan VSAT ini sebagai bentuk keseriusan PLN untuk memfasilitasi kelancaran komunikasi, agar koordinasi yang dilakukan bisa berjalan baik, demi pemulihan pasca gempa" tutup Hafid.