Ahad 17 Jan 2021 16:11 WIB

Sebanyak 29 Orang Meninggal Akibat Longsor di Sumedang

Sebanyak 11 orang masih hilang akibat longsor ini.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Endro Yuwanto
Recuers mencari korban longsor yang melanda sebuah desa di desa Cihanjuang, Jawa Barat, Indonesia, Selasa, 12 Januari 2021. Sejumlah orang tewas dan terluka dalam longsor yang dipicu oleh hujan deras pada hari Minggu di desa di Kabupaten Sumedang Jawa Barat. Beberapa korban merupakan penyelamat dari bencana longsor sebelumnya.
Foto: AP/Algi Febri Sugita
Recuers mencari korban longsor yang melanda sebuah desa di desa Cihanjuang, Jawa Barat, Indonesia, Selasa, 12 Januari 2021. Sejumlah orang tewas dan terluka dalam longsor yang dipicu oleh hujan deras pada hari Minggu di desa di Kabupaten Sumedang Jawa Barat. Beberapa korban merupakan penyelamat dari bencana longsor sebelumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Search and Rescue (SAR) Gabungan kembali menemukan satu korban meninggal dunia serta satu orang yang dinyatakan hilang akibat longsor yang terjadi di Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat, pada Sabtu (16/1). Kini total 29 orang meninggal dunia dan 11 orang masih hilang akibat longsor ini.

"Merujuk data dari Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per hari Ahad, 17 Januari 2020, pukul 12.53 WIB, total korban yang berhasil ditemukan tim gabungan berjumlah 29 orang dan 11 orang masih dinyatakan hilang," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati seperti dalam keterangan tertulis, Ahad (17/1).

Sementara itu, Jati melanjutkan, korban luka antara lain luka ringan sebanyak 22 orang dan luka berat tiga orang. Hingga kini, ia menyebutkan pencarian korban terkendala dengan cuaca hujan dan perlu diwaspadai longsor susulan.

Jati mengutip informasi dari Badan Geologi bahwa masih ada retakan di beberapa titik lokasi longsor sehinggga tim gabungan perlu menjaga keselamatan saat melakukan evakuasi. Sampai saat ini, ia melanjutkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang bersama instansi terkait masih melakukan pencarian terhadap 11 orang yang belum ditemukan.

Tim gabungan menggunakan empat alat berat dalam proses evakuasi korban selama beberapa hari ke depan. "Data sementara sebanyak 1.020 jiwa mengungsi terbagi di pos pengungsian Lapangan Taman Burung dan rumah kerabat yang aman dari potensi longsor," ujar Jati.

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir telah menetapkan Pernyataan Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor selama 21 hari yang berlaku mulai tanggal 9 sampai 29 Januari 2021. Pusat Pengendali Operasi BPBD Kabupaten Sumedang terus melaksanakan pengamatan dan pemantauan secara visual melalui perangkat radio komunikasi, internet serta handpohone.

Di samping itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), juga telah melakukan pemasangan Early Warning System (EWS) longsor.

Sebelumnya, longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, terjadi pada Sabtu (9/1). Longsor terjadi dua kali, pertama pukul 16.00 WIB dan longsor susulan terjadi pada pukul 19.00 WIB.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement