REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menilai penerbitan sukuk negara tahun ini bisa membawa penyerapan yang lebih baik. Head of Economic Research Pefindo, Fikri C. Permana mengatakan pasar sukuk negara masih sangat diminati masyarakat Muslim.
"Saya melihatnya akan positif, ada potensi penyerapan yang lebih baik dari ritel," katanya kepada Republika.co.id, Ahad (17/1).
Ia menambahkan, secara keseluruhan penerimaan dari sisi Surat Berharga Negara (SBN) ritel akan lebih besar dari tahun lalu. Pada 2020, total penerimaan dari SBN Ritel mencapai Rp 76,75 triliun dengan nominal terbesar diraih dari Sukuk Ritel SR013 sebesar Rp 25,66 triliun.
Fikri mengatakan tahun ini, penerimaan dari SBN diproyeksikan bisa mencapai Rp 80 triliun dengan tujuh produk obligasi dan sukuk. Komposisi tahun ini lebih banyak berasal dari instrumen sukuk, yakni dua Sukuk Ritel, satu Sukuk Tabungan, dan satu Sukuk Wakaf.