REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mitrausaha Indonesia Grup atau Modalku mencatatkan akumulasi penyaluran pinjaman sebesar Rp 20 triliun sepanjang 2020. Adapun nilai disalurkan kepada lebih dari 3,5 juta UMKM di Asia Tenggara, seperti Indonesia, Singapura, dan Malaysia.
"Pencapaian ini bertumbuh hampir dua kali lipat dibanding 2019," kata Co-Founder & CEO Modalku, Reynold Wijaya dalam keterangan resmi, Senin (18/1).
Menurutnya perkembangan ekonomi selama 2020 turut memengaruhi bisnis perusahaan, khususnya penyaluran pinjaman kepada UMKM terdampak Covid-19. Modalku secara aktif menyediakan solusi pembiayaan yang bisa beradaptasi dalam kondisi yang ada.
Sepanjang tahun 2020, lebih dari 80 persen jumlah transaksi pinjaman disalurkan kepada pengusaha online yang sedang berkembang pesat. Adapun produk invoice financing juga tetap berkembang dan diminati oleh UMKM.
Dari segi industri, sektor perdagangan baik itu besar maupun eceran masih mendominasi portofolio penyaluran pinjaman Modalku, terutama FMCG (Fast Moving Consumers Good). Sebab, konsumen lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan esensial, seperti makanan sehingga permintaan industri ini kuat.
"Penyaluran ke industri kesehatan juga terus berkembang seiring dengan adanya beberapa kolaborasi dengan sektor terkait," ucapnya.
Ke depan diharapkan pada tahun ini menjadi kebangkitan ekonomi di Indonesia serta perkembangan bisnis Modalku. Perusahaan akan terus berinovasi serta berkolaborasi untuk mendukung pertumbuhan bisnis tahun ini.
Meski pandemi belum berakhir, masyarakat mulai terbiasa dengan cara baru dalam membangkitkan kembali usahanya. Selain itu, penetrasi digital yang terus meningkat menjadi potensi bisnis Modalku karena masyarakat sudah lebih paham mengenai manfaat fintech.
“Kami berharap UMKM bisa terus berjuang melewati masa krisis dan Modalku bisa selalu menjadi fintech terpilih bagi UMKM maupun mitra kami di Asia Tenggara, khususnya Indonesia,” ucapnya.