Rabu 20 Jan 2021 21:09 WIB

Ammana Segera Luncurkan Paylater Syariah

BNPL hanya bersifat sebagai dana talangan dan tidak bisa ditarik tunai.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Fuji Pratiwi
Ceo dan Co-Founder Ammana Fintek Syariah Lutfi Adhiansyah. PT Ammana Fintek Syariah akan segera meluncurkan secara resmi produk paylater syariah yang diberi nama Buy Now Pay Later (BNPL).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ceo dan Co-Founder Ammana Fintek Syariah Lutfi Adhiansyah. PT Ammana Fintek Syariah akan segera meluncurkan secara resmi produk paylater syariah yang diberi nama Buy Now Pay Later (BNPL).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan peer to peer lending syariah, PT Ammana Fintek Syariah akan segera meluncurkan secara resmi produk paylater syariah yang diberi nama Buy Now Pay Later (BNPL).

CEO Ammana, Lutfi Adhiansyah mengatakan, BNPL merupakan fitur pembiayaan digital yang akan menyasar e-commerce dan platform digital lainnya. "Ini produk yang sangat baru, belum launch secara full features, insya Allah Februari atau Maret, tapi juga berjalan," kata Lutfi dalam diskusi daring, Rabu (20/11).

Baca Juga

Lutfi mengatakan, saat ini fitur BNPL dengan e-commerce belum resmi diluncurkan meski kerja sama sudah terlaksana dengan beberapa marketplace. Yang sudah bergulir adalah untuk pembayaran biller yang bekerja sama dengan uang elektronik seperti LinkAja Syariah dan Paytren.

Pembayaran BNPL bisa dilakukan untuk pembayaran pulsa dan lainnya yang disediakan oleh perusahaan penyedia layanan tagihan. Hingga saat ini, outstanding BNPL sudah mencapai Rp 72 miliar.

Ia meyakini, dengan diluncurkannya paylater syariah di marketplace maka capaiannya akan lebih tinggi. Mengingat peningkatan transaksi e-commerce di masa pandemi meningkat sangat pesat.

"Ini karena e-commerce atau marketplace ini adalah raksasanya platform digital sehingga punya posisi yang sangat signifikan," kata dia.

Lutfi menambahkan, produk ini merupakan respons atas kondisi yang terjadi pada masyarakat di masa pandemi. Menurutnya, tingkat konsumsi masyarakat tidak bisa berhenti saat pandemi. Masyarakat kecil perlu juga diberi akses untuk tetap memenuhi kebutuhannya.

Lutfi mengatakan pada 2021, Ammana akan fokus juga di sektor konsumtif, selain sektor produktif. Dengan masuk ke ekosistem e-commerce, maka pola mitigasi risiko dari produk ini bisa lebih minim. BNPL tersebut juga hanya bersifat sebagai dana talangan dan tidak bisa ditarik tunai.

"Jika berbasis e-commerce, maka pola mitigasi risiko bisa kami baca," ungkap Lutfi.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement