Kamis 21 Jan 2021 17:22 WIB

Ini Bahayanya Jika Terlalu Banyak Makan 'Gorengan'

Mereka yang memiliki riwayat keluarga kanker harus ekstra hati-hati.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Bakwan Jagung
Foto: Resepmasakanlengkap.com
Bakwan Jagung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lemak makanan adalah bagian penting dari makanan sehat. Ada banyak fungsi yang dilakukan lemak dalam tubuh kita.

Lemak juga membantu tubuh menyerap vitamin, membuat hormon, dan merasa kenyang, yang dapat membantu mencegah makan berlebihan. Namun, beberapa penelitian mengaitkan makanan yang digoreng dengan masalah kesehatan serius seperti diabetes tipe-2 dan penyakit jantung.

Sebuah penelitian yang diterbitkan secara daring oleh The BMJ menemukan, wanita yang makan satu atau lebih porsi ayam goreng setiap hari memiliki kemungkinan 13 persen lebih tinggi meninggal lebih cepat karena sebab apa pun. Selain itu, 12 persen lebih mungkin meninggal karena penyebab yang berhubungan dengan jantung dibandingkan wanita yang tidak makan gorengan.

Dilansir di Times Now News pada Kamis (21/1), berikut alasan mengapa makanan gorengan buruk untuk kesehatan: 

1. Obesitas karena konsumsi lemak berlebih

Terlepas dari metode memasak yang digunakan, mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak tinggi berarti asupan kalori tinggi. Hal itu dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas. Obesitas merupakan pemicu beberapa penyakit dan kondisi kesehatan.

2. Memiliki penyakit seperti diabetes dan tekanan darah tinggi

Saat makanan digoreng, kalori menjadi lebih banyak karena makanan menyerap lemak dari minyak. Banyak makan makanan yang sarat lemak dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan kolesterol tinggi. Keduanya merupakan faktor risiko penyakit jantung.

3. Lemak trans buruk bagi jantung

Saat Anda menggoreng makanan, kemungkinan besar Anda menggunakan lemak. Ada dua jenis lemak trans yang ditemukan dalam makanan yakni lemak trans yang terjadi secara alami yang diproduksi di usus beberapa hewan dan makanan yang dibuat dari hewan (misalnya, susu dan produk daging), serta lemak trans buatan (atau asam lemak trans) yang dibuat dalam proses industri yang menambahkan hidrogen ke minyak nabati cair untuk membuatnya lebih padat.

Sumber makanan utama lemak trans dalam makanan olahan adalah minyak terhidrogenasi parsial. Lemak trans dapat ditemukan di banyak makanan, termasuk makanan yang digoreng seperti produk roti (donat, kue, kulit pai, biskuit, piza beku, kue, kerupuk, roti, wafel, margarin, dan selai roti).

4. Ancaman aterosklerosis

Aterosklerosis, kadang disebut pengerasan arteri terjadi ketika lemak, kolesterol, dan zat lain menumpuk di dinding arteri. Endapan itu disebut plak. Seiring waktu, plak itu dapat mempersempit atau menyumbat arteri sepenuhnya dan menyebabkan masalah di seluruh tubuh.

5. Ancaman kanker

Kekhawatiran lain dengan makanan yang digoreng berpusat pada akrilamida, bahan kimia yang terbentuk dalam makanan yang dimasak pada suhu tinggi, seperti makanan yang digoreng dan dipanggang. Ketika makanan dimasak dengan panas yang sangat tinggi, asam amino-asparagine dalam makanan bereaksi dengan gula untuk menghasilkan akrilamida.

Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan akrilamida terbukti menyebabkan kanker. Mereka yang memiliki riwayat keluarga kanker harus ekstra hati-hati dalam mengonsumsi gorengan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement