REPUBLIKA.CO.ID, NEWYORK -- Bintang Boyajian telah menjadi misteri yang menarik. Bintang itu mengalami peristiwa peredupan yang masih belum bisa dijelaskan oleh para astronom.
Bintang Boyajian, yang ditemukan oleh ilmuan Tabetha Boyajian tampaknya memiliki pendamping, KIC 8462852 B sebagaimana dirinci dalam makalah untuk dipublikasikan di The Astrophysical Journal. Sesama bintang ini diketahui sejak pengamatan pertama.
Sekarang para peneliti telah mengumpulkan cukup data untuk mengklaim ini adalah sistem biner dimana dua benda astronomi begitu dekat dengan tarikan gravitasinya yang menyebabkan mereka mengorbit satu sama lain.
Data yang dikumpulkan para peneliti menunjukkan bahwa kedua bintang itu bergerak ke arah yang sama dan dengan jumlah yang sama. Kemungkinan mereka hanyalah dua bintang acak yang melakukan hal itu sangat rendah. Meskipun tim tersebut menunjukkan belum dapat membuktikan mereka terikat secara gravitasi.
Jika benar, pendamping bintang tersebut terletak 132 miliar kilometer (82 miliar mil) dari bintang Boyajian. Jarak itu sejauh 880 kali jarak antara Bumi dan Matahari. Pada jarak ini, para peneliti tidak berharap pendamping memiliki pengaruh langsung pada peredupan misterius bintang. Tetapi hal itu mungkin mengganggu orbit objek yang lebih dekat, dan berkontribusi pada fenomena yang tidak dapat dijelaskan.
"Meskipun belum dianggap sebagai penjelasan yang mungkin untuk kurva cahaya Bintang A Boyajian, ini adalah sumber potensial ketidakstabilan dalam evolusi jangka panjang sistem dan dapat menimbulkan kekacauan pada orbit objek dalam sistem," tulis penulis dalam studi tersebut dilansir dari IFL Science pada Kamis (21/1).
"Upaya untuk menjelaskan peristiwa peredupan KIC 8462852 A harus diinformasikan oleh adanya pengiring biner bintang lebar ke sistem," lanjut penulis dalam studi tersebut.
Bintang-bintang yang mengorbit planet dapat mengalami penurunan kecerahan paling banyak 1 persen dari cahayanya. Peneliti telah menemukan banyak planet dengan cara ini, yaitu saat cahaya dari bintang merosot maka itulah ketika sebuah planet melintas di depannya.
Tapi ini hanyalah sekejap dibandingkan dengan apa yang dialami bintang Boyajian. Bintang itu mengalami dua penurunan cahaya utama, satu dimana cahayanya berkurang 15 persen dan satu lagi dimana kecerahannya turun 22 persen. Bintang telah melihat penurunan cahaya lainnya, beberapa mencapai 11 persen, banyak yang hanya beberapa persen, tetapi tidak ada yang sedalam keduanya.
Selain itu, kecerahan total bintang tersebut menurun selama bertahun-tahun, yang mungkin sama sekali tidak terkait dengan penurunan. Penurunan serupa telah terlihat pada bintang lain yang sama sekali berbeda dan membingungkan. Pengamatan lebih lanjut mudah-mudahan akan membantu memahami jika bintang kedua benar-benar adalah pendamping dan kemungkinan efeknya terhadap bintang Boyajian dan peredupan misteriusnya.