REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah bintang di pusat galaksi tata surya terlihat mulai meredup, hingga akhirnya menghilang. Hingga saat ini, para ilmuwan belum dapat menemukan alasan mengapa ini terjadi.
Di tengah galaksi Bima Sakti, sekitar 25.000 tahun cahaya dari Bumi, terdapat bintang misterius yang disebut sebagai VVV-WIT-08. Banyak bintang yang tingkat kecerahannya berubah karena berbagai hal, salah satunya terhalang oleh bintang lain.
Namun, apa yang terjadi saat ini sangat jarang, karena bintang tersebut sempat redup selama beberapa bulan, hingga kemudian menjadi cerah kembali. Para astronom percaya bahwa VVV-WIT-08 adalah kelas baru sistem bintang biner 'raksasa berkedip', di mana massa gas raksasa diblokir setiap beberapa dekade.
Para ilmuwan masih tidak tahu apa yang bisa menyembunyikannya. Objek pendamping, yang dapat berupa bintang atau planet lain, dikelilingi oleh piringan buram yang menutupi bintang tersebut.
“Terkadang kami menemukan bintang variabel yang tidak cocok dengan kategori apapun. Kami benar-benar tidak tahu bagaimana raksasa yang berkedip ini muncul,” ujar Philip Lucas, peneliti dalam studi terbaru tentang objek misterius, sekaligus seorang profesor di University of Hertfordshire, dilansir The Independent, Rabu (23/6).
Ada kemungkinan bahwa beberapa objek gelap yang tidak diketahui bisa melayang di depan bintang raksasa secara kebetulan, meski itu sangat tidak mungkin. Simulasi menunjukkan harus ada sejumlah besar benda gelap yang mengambang di Bima Sakti agar kejadian seperti itu bisa terjadi secara kebetulan.
"Sungguh menakjubkan bahwa kami baru saja mengamati objek gelap, besar, dan memanjang yang melintas diantara kami dan bintang yang jauh dan kami hanya dapat berspekulasi dari mana asalnya," ujar rekan penulis studi, Sergey Koposov dari Universitas Edinburgh.
Satu sistem bintang lain yang mirip dengan VVV-WIT-08 telah dikenal selama beberapa waktu. Diantaranya adalah raksasa Epsilon Aurigae, yang sebagian terhalang oleh cakram debu masif setiap 27 tahun.
Meski demikian, sistem tersebut hanya meredup hingga 50 persen. Sebanyak dua dari bintang-bintang aneh ini kemudian telah ditemukan, menyiratkan bahwa mungkin ada lebih banyak lagi di luar sana.
Leigh Smith dari Cambridge’s Institute of Astronomy mengatakan ada lebih banyak yang bisa ditemukan. Namun, tantangannya saat ini adalah mencari tahu apa yang tersembunyi itu dan bagaimana mereka bisa dikelilingi oleh cakram, meski mengorbit begitu jauh dari bintang raksasa itu. Studi ini diterbitkan dalam Royal Astronomical Society.