Jumat 22 Jan 2021 13:06 WIB

Hubungan AS-China yang Diyakini akan Tetap Penuh Ketegangan

Presiden Joe Biden disebut harus berhati-hati bila memperlunak sikap ke China.

Red: Indira Rezkisari
Pejalan kaki di Hong Kong, China, melewati layar yang memperlihatkan inaugurasi Presiden AS Joe Biden, Kamis (21/1). Hubungan AS dan China di bawah kepemimpinan Biden diduga tetap akan penuh ketegangan.
Foto: EPA//JEROME FAVRE
Pejalan kaki di Hong Kong, China, melewati layar yang memperlihatkan inaugurasi Presiden AS Joe Biden, Kamis (21/1). Hubungan AS dan China di bawah kepemimpinan Biden diduga tetap akan penuh ketegangan.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Lintar Satria, Fergi Nadira, Antara

Hubungan Amerika Serikat (AS) dengan China diprediksi akan tetap tegang meski Paman Sam kini tak lagi di bawah komando Donald Trump. Presiden Joe Biden diperkirakan akan menghadapi China yang semakin percaya diri usai penyerangan ke Capitol Hill awal bulan ini.

Baca Juga

Mantan diplomat AS, Kurt Tong, mengatakan, China akan melanjutkan apa yang mereka lakukan sekarang dan AS tidak akan senang dengan hal itu. "Saya pikir, ini akan menjadi masa yang sulit, akan lebih banyak ketidaksepakatan dibandingkan kesepakatan dan tidak banyak kemajuan," kata mantan konsul jenderal AS untuk Hong Kong dan Makau tersebut, dikutip Jumat (22/1).

China diprediksi akan memukul balik tekanan mengenai teknologi, teritorial, dan hak asasi manusia. Para pengamat menarik titik awalnya mulai dari krisis keuangan 2008 saat perekonomian China tidak banyak terdampak. Sejak itu, kebijakan luar negeri mereka semakin agresif.