Jumat 22 Jan 2021 17:47 WIB

ITB Pasang Alat Penyaring Air Minum di Lokasi Gempa Sulbar

Empat instalasi unit ultrafiltrasi penyediaan air minum dipasang di daerah terdampak.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
ITB memberikan bantuan alat ultrafiltrasi penyediaan air minum bagi warga terdampak gempa. Foto, sejumlah pengungsi anteri mengambil air bersih di tempat pengungsian di Mamuju, Sulawesi Barat (ilustrasi)
Foto: AKBAR TADO/ANTARA
ITB memberikan bantuan alat ultrafiltrasi penyediaan air minum bagi warga terdampak gempa. Foto, sejumlah pengungsi anteri mengambil air bersih di tempat pengungsian di Mamuju, Sulawesi Barat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  MAJENE -- Tim Institut Teknologi Bandung untuk Gempa Sulawesi Barat (Mamuju dan Majene) yang diwakili Dr Muhammad Ihsan dari FSRD ITB, telah berangkat menuju Majene, Kamis (21/1). Keberangkatan tim tersebut dalam rangka memberikan bantuan tanggap darurat pascagempa.

Tim ITB berkoordinasi dengan beberapa tim lain yakni, Tim Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA Unair) yang dipimpin Agus Harianto dan juga tim Unhas, serta Indonesia Creative Cities Network (ICCN), dan sukarelawan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) untuk membantu tanggap darurat gempa di Majene. Menurut Sekretaris Bidang Pengabdian Masyarakat LPPM-ITB, Denny Willy, bantuan yang diberikan Tim ITB ada beberapa karya teknologi. 

Baca Juga

Bantuan teknologi tersebut, Denny mengatakan, berupa pemasangan empat instalasi unit ultrafiltrasi untuk penyediaan air minum di daerah terdampak bencana karya Prof I Gede Wenten (WRRI ITB) yang langsung disumbangkan untuk Gempa Sulbar. "Empat unit penjernih air siap minum ini akan diletakkan di beberapa titik penampungan penyintas bekerjasama dengan BNPB setempat," katanya.

Kedua, kata dia, pembangunan dua shelter tunnel 8x7 m2, rangka kayu yang sudah diterapkan sebagai huntara di berbagai lokasi bencana seperti Palu, Lombok, karya Dr Ing Andry Widyowijatnoko (SAPPK). "Pembangunan shelter bekerja sama dengan tim sukarelawan alumni Arsitektur Universitas Tadulako (Untad)," katanya.

Kemudian, kata dia, pembagian 2000 unit masker dan sejumlah selimut hasil kerja sama dengan Satgas Pulih, Indonesia Creative Cities Network (ICCN).

"Selama seminggu ke depan, Tim ITB juga akan melakukan assessment kelayakan di lokasi untuk menghadirkan tim kedua sebagai Tim Trauma Healing ITB berkolaborasi dengan Tim Psikolog Unair," kata Denny Willy.

Perlu diketahui, IGW Home Ultrafilter merupakan teknologi filtrasi air minum berbasis membran yang menggabungkan empat tahapan proses secara terintegrasi dalam satu alat. Membaran ini dapat memisahkan zat besi, koloid, mikroba, dan partikulat secara efektif dengan tetap menjaga kandungan mineral di dalamnya. 

Alat ini juga dilengkapi karbon aktif pada tahap penyaringan untuk menghilangkan bau, zat organik, dan sisa klorin bebas. Alat yang sama ini juga digunakan untuk membantu korban gempa di Lombok dan Palu. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement