REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Dinas Sosial Sulawesi Selatan (Dinsos Sulsel) mencatat sebanyak 12 orang korban gempa Sulawesi Barat yang telah mengungsi ke Sulawesi Selatan, gagal dipulangkan karena terkonfirmasi positif Covid-19. Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial Dinas Sosial Sulsel Herman di Makassar, Sabtu (23/1), mengatakan sejak pengungsi tiba di Sulsel, mereka telah lakukan pemeriksaan PCR bekerja sama Dinkes Sulsel melalui Mobile PCR untuk pastikan para korban aman dari Covid-19 sebelum dipulangkan ke kampung halaman masing-masing.
"Pemeriksaan pertama hingga hari ini (Sabtu, 23/01), ada 12 orang yang positif, satu di antaranya ada bayi dan anak-anak juga ada," kata Herman.
Dinsos Sulsel menyiapkan dua lokasi pengungsian yang juga melibatkan Kemenag Sulsel yakni UPT Inang Matutu di Jalan Tamalate Makassar dan Asrama Haji Sudiang. Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan di Inang Matutu, diketahui tujuh orang terkonfirmasi positif dan lima di Asrama Haji Sudiang, dua di antaranya batal dipulangkan ke Balikpapan, Kalimantan Timur hari ini.
Karena 12 pasien merupakan OTG (Orang Tanpa Gejala), sehingga mereka langsung dirujuk dan dirawat di berbagai hotel Program Duta Wisata Covid-19 Pemprov Sulsel.
"Semua tanggung jawab kita dan gubernur perintahkan untuk dipulangkan jika sudah terkonfirmasi negatif," kata Herman.
Menurut Herman, tersisa tujuh orang pengungsi yang saat ini berada di pengungsian Asrama Haji Sudiang, yakni lima orang Jawa Tengah dan dua orang Ambon, Maluku.
"Mereka sudah lakukan PCR tetapi belum ada hasilnya. Tentu disiapkan pemberangkatannya jika hasilnya telah keluar, mungkin besok akan diberangkatkan," tambahnya.