Ahad 24 Jan 2021 18:02 WIB

Kapal Kargo Turki Diserang Bajak Laut di Perairan Nigeria

Turki meluncurkan operasi penyelamatan dan upaya diplomatik

Red: Nur Aini
Turki meluncurkan upaya diplomatik untuk menemukan anggota awak yang diculik setelah terjadi serangan bajak laut terhadap sebuah kapal kargo Turki di lepas pantai Nigeria, menurut sumber diplomatik.
Turki meluncurkan upaya diplomatik untuk menemukan anggota awak yang diculik setelah terjadi serangan bajak laut terhadap sebuah kapal kargo Turki di lepas pantai Nigeria, menurut sumber diplomatik.

 

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki meluncurkan upaya diplomatik untuk menemukan anggota awak yang diculik setelah terjadi serangan bajak laut terhadap sebuah kapal kargo Turki di lepas pantai Nigeria, menurut sumber diplomatik.

Baca Juga

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengadakan percakapan telepon dengan Furkan Yaren, kapten keempat kapal yang disergap, kata Direktorat Komunikasi Kepresidenan dalam sebuah pernyataan.

Erdogan menerima informasi kapal itu bergerak menuju Gabon dengan tiga anggota awak, katanya. Setelah mengikuti proses tersebut, Erdogan menginstruksikan pihak berwenang Turki untuk menyelamatan personel kapal.

Menteri Luar Negeri Mevlut Cavuvoglu juga berbicara dengan Yaren dan menerima informasi tentang kejadian dan situasi di kapal.

Cavuvoglu berbicara dengan Osman Levent Karsan, operator perusahaan yang memiliki kapal dan menyampaikan belasungkawa, menekankan bahwa tindakan yang diperlukan akan diambil untuk menyelamatkan kru sesegera mungkin dan mengembalikan mereka dengan selamat.

Cavusoglu juga melakukan panggilan telepon dengan mitranya dari Azerbaijan, Jeyhun Bayramov, dan menyatakan belasungkawa atas anggota awak kapal yang tewas dalam serangan itu.

"Hari ini, pemilik dan operator kapal M / V MOZART, yang diculik di bawah todongan senjata di Teluk Guinea, dengan menyesal telah mengonfirmasi salah satu awak kapalnya tewas dan yang lainnya diculik," kata perusahaan Boden yang berbasis di Istanbul. sebuah pernyataan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement