REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Selama musim penghujan terdapat sejumlah area di Kota Batu mengalami longsor. Terbaru, bencana ini terjadi di Jalan Pura Luhur Giri Arjuno RT 03 RW 11, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Senin (25/1) pukul 02.00 WIB.
Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, menerangkan, longsor di Giri Arjuno disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Desa Tulungrejo. "Kemudian material longsor menutupi saluran seluruh badan jalan," kata Pusdalops PB Kota Batu dalam pernyataan resmi yang diterima Republika.co.id, Senin (25/1).
Lebih detail, bagian yang mengalami longsor terdapat pada tebing di lokasi kejadian. Tebing tersebut berdimensi panjang 15 meter, lebar empat meter (m) dan tinggi 12 m. BPBD memastikan tidak ada korban jiwa atau luka atas kejadian ini.
Menurut BPBD Kota Batu, pihaknya telah melakukan kaji cepat ketika menerima laporan kejadian. Salah satunya, yakni melakukan pembersihan material longsor dengan cara manual dan menggunakan alat berat. Selanjutnya, berkoordinasi dengan sejumlah pihak termasuk merekomendasikan pemasangan rambu rawan longsor di Jalan Pura Luhur Giri Arjuno.
Sehari sebelumnya, BPBD Kota Batu juga telah menerima kejadian serupa di Jalan Raya Sumberbrantas RT 05 RW 06 Dusun Jurangkuali, Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Hujan intensitas tinggi menyebabkan tanah longsor lalu mengakibatkan plengsengan nonteknis ambrol, Ahad (24/1) pukul 15.30 WIB.
Peristiwa tersebut telah menyebabkan rumah kediaman warga Yuliono ikut terdampak. Dinding rumah yang bersangkutan jebol, bahkan perabotan rumah terendam lumpur. Tidak ada korban jiwa atau luka atas kejadian tersebut.
BPBD memastikan pihaknya telah melakukan kaji cepat dan penanganan darurat atas kejadian tersebut. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pemangku kepentingan termasuk merekomendasikan pemberian bantuan darurat sementara berupa terpal. Kemudian pembangunan plengsengan teknis dan emberian bantuan sembako. "Serta pemberian bantuan paket sandang dan peralatan dapur," tulis BPBD Kota Batu.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Klas 1 Juanda, Jawa Timur (Jatim) telah mengimbau masyarakat di daerah dataran tinggi lebih waspada di tengah musim penghujan. Hal ini lantaran wilayah tersebut berpotensi mengalami banjir bandang dan tanah longsor.
Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda Surabaya, Teguh Tri Susanto mengatakan, saat ini seluruh daerah di Jatim telah memasuki musim penghujan. Berdasarkan histori dan prakiraan, musim hujan mulai terjadi di Jatim pada Desember 2020 sampai Februari 2021. "Potensi curah hujan yang terjadi bisa cukup intens, hampir merata di wilayah Jatim," kata Teguh.